Marzuki Alie Laporkan Achmad Mubarok ke SBY

Ketua DPR Marzuki Alie
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat, Marzuki Alie, mengingatkan semua kader partai tidak mengumbar masalah internal ke publik. Apalagi, pernyataan yang dikeluarkan mengatasnamakan Dewan Pembina Partai Demokrat.

"Semua kader Demokrat harus ikuti aturan dan mekanisme partai. Masalah internal Demokrat tidak perlu bawa ke ruang publik," ujar Marzuki di DPR, Jakarta, Jumat 3 Februari 2012.

"Saya hanya ingin menyampaikan ke Anggota Dewan Pembina untuk tidak bicara atas nama Dewan Pembina."

Jadi Tersangka, Eks Kepala Rutan KPK Achmad Fauzi Ajukan Praperadilan

Menurut dia, anggota Dewan Pembina Demokrat yang mengumbar permasalahan internal partai bisa dikenakan sanksi. "Saya sampaikan, pasti ada sanksinya."

Namun, Marzuki enggan membeberkan sanksi apa yang bisa dikenakan pada orang-orang yang dinilai telah mengumbar masalah Demokrat ke publik itu. Yang jelas, kata dia, sanksi itu ada dan menjadi kewenangan dewan kehormatan partai untuk menjatuhkannya.

"Karena aturannya ada. Ada aturan, kalau sudah ada arahan dari Ketua Dewan Pembina, yang jadi juru bicara itu Andi Mallarangeng (Sekretaris Dewan Pembina). Seharusnya kita menaati aturan organisasi. Dan itu sudah diputuskan, juru bicaranya Andi Mallarangeng," kata Marzuki.

Tak hanya mengingatkan, Marzuki ternyata telah melaporkan sejumlah Anggota Dewan Pembina ke, Susilo Bambang Yudhoyono, selaku Ketua Dewan Pembina. "Saya sudah laporkan ke Ketua Dewan Pembina, supaya yang mengataskan Dewan Pembina menghentikan pernyataan yang bersangkutan, termasuk saudara Achmad Mubarok," ujar Marzuki.

Mubarok memang tercatat beberapa kali mengeluarkan pernyataan. Terutama terkait posisi Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Mubarok pernah menyatakan SBY masih sayang dengan Anas. Bahkan, menurut Mubarok, SBY menjadi figur yang melindungi Anas dari upaya pendongkelan.

"SBY masih sayang dengan kepemimpinan Anas. Justru dia yang membentengi," kata Mubarok saat ditemui dalam acara 'Pekan Konstitusi' di Matraman, Jakarta, Selasa 31 Januari 2012.

Mubarok juga menanggapi kemunculan isu empat nama yang dipersiapkan menggantikan Anas. Kata Mubarok isu itu hanya isapan jempol. Merujuk pada arahan SBY, dia mengatakan setiap kader Partai Demokrat harus bertindak sesuai dengan aturan dan etika partai. "Jangan ada langkah di luar anggaran dasar, di luar etika, di luar hukum. Pendongkelan ini tidak sesuai dengan AD/ART partai," ujarnya menirukan petuah SBY.

Mubarok menambahkan, Dewan Pembina tidak pernah membahas isu pendongkelan tersebut. Yang ada, adalah pembahasan soal bagaimana Demokrat ke depan.

"Yang ngomong itu nggak ada yang bener. Isu pendongkelan tanya aja Marzuki Alie, jawabannya standar. Nggak ada. Wong dia yang memimpin rapat kok," katanya.

Dia juga pernah mengatakan Demokrat tidak mungkin menggelar Kongres Luas Biasa (KLB) untuk melengserkan Anas. Alasannya, butuh syarat yang tidak mudah. "Menyelamatkan partai kalau ada masalah, bisa dengan KLB. Tapi sekarang tidak mungkin, karena persyaratannya harus didukung dua pertiga DPD (Dewan Pengurus Daerah) dan 50 DPC (Dewan Pengurus Cabang)," kata Mubarok di Matraman, Jakarta, Selasa 31 Januari 2012.

Empat Tentara Israel Terluka Akibat Bom Hizbullah di Lebanon

4 Tentara Israel Terluka Akibat Bom Hizbullah di Lebanon

Empat tentara Israel terluka di Lebanon, satu diantaranya dalam kondisi serius setelah terkena bom yang ditanam oleh Hizbullah sebagaimana yang dilansir oleh The Guardian

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024