LSI: Demokrat Turun, Golkar Naik, PDI Stabil

Partai Demokrat
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Merosotnya pamor Partai Demokrat akibat skandal kasus Wisma Atlet diduga membuat popularitas Partai Golkar naik. Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Barkah Patimahu, mengatakan selain akibat kasus korupsi yang melilit Demokrat, popularitas Golkar juga naik akibat aksi program partai itu.

"Hanya Partai Golkar yang mampu melampaui angka elektoral perolehan suara pada pemilu 2009 lalu. Partai Golkar dari 14,45 persen pada pemilu lalu, sekarang menjadi 18,9 persen," kata Barkah, dalam konferensi pers hasil temuan dan analisis survei nasional, Lingkaran Survei Indonesia (LSI), di kantornya, Rawamangun, Jakarta, Minggu, 5 Februari 2012.

Sedangkan Partai Demokrat, lanjut Barkah, pada pemilu 2009 memperoleh 20,85 persen suara, anjlok menjadi hanya 13,7 persen pada Februari 2012. Untuk PDI Perjuangan stabil dari sebelumnya 14,03 persen pada pemilu 2009 menjadi 14,2 persen pada Februari 2012.

"Kasus Wisma Atlet membuat pamor Demokrat turun dan Golkar naik. Selain karena Demokrat turun, konsolidasi internal partai Golkar juga sudah mulai jalan," ujarnya.

Selain itu, ujarnya, Partai Golkar juga mempunyai program aksi yang sedang berjalan, yaitu ekonomi kerakyatan. Barkah mengungkapkan, program perbaikan ekonomi di sektor usaha kecil menengah dari Aceh hingga Papua turut berandil menaikkan pamor Golkar.

"PDI Perjuangan stabil karena pemilihnya loyal. Namun PDI-P tidak melakukan kegiatan yang bisa meningkatkan citra partai di mata publik," tuturnya.

Padahal, lanjut Barkah, PDI Perjuangan adalah partai oposisi pemerintah, yang seharusnya ketika partai penguasa menurun, maka popularitas partai oposisi akan meningkat. "Tapi tidak ada gagasan baru yang bisa menaikkan citra partai itu," katanya.

LSI melaporkan kasus skandal korupsi Wisma Atlet yang melibatkan para elit Demokrat membuat suara partai itu diprediksi turun, dan anjlok ke posisi ketiga.

"Suara Demokrat merosot ke angka ketiga. Ini pertama kalinya sejak dulu, tapi sebelumnya turun di posisi kedua. Sekarang merosot di bawah PDI-P," kata Barkah.

Dalam perkembangan perolehan suara partai berdasarkan survei LSI, Barkah menjelaskan, pada Januari 2011, Partai Demokrat berada pada posisi teratas dengan 20,5 persen perolehan suara. Golkar di posisi kedua dengan 13,5 persen, dan PDI-P di peringkat ketiga dengan 12 persen.

Pada Juni 2011, LSI kembali mengadakan survei. Hasilnya suara Golkar 17,9 persen, menyalip Demokrat yang turun menjadi 15,5 persen. PDI-P masih di posisi ketiga, dengan angka stabil di 14,5 persen.

Survei berikutnya, kata Barkah, dilakukan Oktober 2011. Saat itu perolehan suara Golkar naik tipis menjadi 18,2 persen di posisi puncak, sementara Demokrat stabil di angka 16,5 persen. PDI-P berada di angka 12,5 persen.

Namun, pada survei Februari ini, posisi Demokrat tersungkur pada urutan ketiga dari partai-partai besar. Perolehan suara Demokrar dari hasil survei hanya 13,7 persen, atau merosot jauh dari Golkar di posisi puncak 18,9 persen, dan PDI-P menyusul di posisi kedua 14,2 persen.

TikToker Galih Loss Resmi Ditahan, Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun
Herjuniot Ali

Cerita Herjunot Ali yang Sudah 20 Tahun Jadi DJ

Lebih lanjut, Herjunot Ali menuturkan bahwa menjadi seorang DJ memberinya sensasi yang berbeda dibandingkan dengan akting. 

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024