- Antara/ Dhoni Setiawan
VIVAnews - Politisi Partai Demokrat Amir Syamsuddin yang baru-baru ini mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat meminta publik tidak membandingkan langkahnya dengan kader partai lain yang juga menjabat di pemerintahan.
Menurut Amir, posisinya sebagai Menteri Hukum dan HAM serta Sekretaris Dewan Kehormatan memiliki tingkat beban yang berbeda dengan jabatan lainnya.
"Saya kira kurang tepat membandingkan saya dengan menteri Demokrat lainnya. Beban tugas kementerian tidak persis sama, kementerian saya itu membawahi 11 eselon 1," kata Amir dalam konferensi pers di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2012.
Amir mengemukakan dari pengalamannya sebagai menteri dalam waktu tiga bulan ini, seorang menteri hukum dan HAM tidak dapat mempunyai kerja sambilan sebagai Sekretaris Dewan Kehormatan atau posisi lainnya.
"Keputusan strategis harus saya pilih salah satunya. Saya lebih legowo apabila posisi Sekretaris Dewan Kehormatan itu ditangani oleh seorang senior Partai Demokrat," jelasnya.
Namun demikian, Amir menegaskan pernyataannya itu tidak lantas berarti menteri dari Demokrat wajib melepas jabatannya. Dia menegaskan posisi Sekretaris Dewan Kehormatan tugas lebih berat, dan tanggung jawabnya lebih besar.
"Saya kalau hanya jadi Anggota Dewan Pembina, tanggung jawabnya tidak sebesar sekretaris. Posisi ini tidak bisa ditangani dengan kerja sambil lalu, dia membutuhkan konsentrasi yang tinggi," ucapnya. (hp).