VIVAnews - Yawadwipa Companies, pada Selasa 7 Februari 2012, resmi mengirim surat penawaran kepada PT Danareksa Sekuritas, agen penjual Bank Mutiara. Menurut Wakil Ketua DPR Pramono Anung, pembelian bank yang dulu dikenal dengan nama Bank Century ini bernuansa politis.
"Iya, ini pasti orang (pembeli) yang tahu akses ekonomi sekaligus akses politik," kata Pramono di Gedung DPR, Kamis 9 Februari 2012.
Menurut Pram, tak mungkin ada orang awam atau saudagar kaya --yang hanya mempertimbangkan untuk mendapatkan keuntungan-- membeli bank sakit ini. "Hanya pertimbangan dagang tanpa inside information pasti dia juga tidak berani untuk membeli," kata dia.
Pram yakin rencana pembelian Bank Century oleh Yawadwipa ini tak serta merta dilakukan untuk mendapatkan keuntungan. Pembelian ini, kata Pram pasti ada orang dalam yang membocorkan harga patokan Bank Mutiara ini. Jangan-jangan, kata dia, perusahaan yang dipakai untuk membeli bank tersebut hanya kendaraan saja. "Dipakai untuk melakukan entah money laundry," kata dia.
Yawadwipa, perusahaan yang baru berdiri pada 9 Januari 2012 ini, memasang harga US$750 juta atau sekitar Rp6,75 triliun untuk membeli Bank Mutiara. Jumlah yang sama dengan dana penyelamatan pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan pada 2008.
Selain pencucian uang, Pramono juga menduga ada upaya pembelian kembali aset bank yang dulu dikuasai Robert Tantular ini. Jika memang ingin melepas Bank Mutiara, imbuhnya, Pemerintah mesti menelusuri rekam jejak perusahaan pembeli. Siapa orang-orang yang berada di balik perusahaan itu. Pram yakin, pembeli ini bukan investor asing sebab bank ini masih bermasalah meski sudah mulai membaik.
Pram juga menduga orang yang ingin membeli bank ini adalah orang yang mau memanfaatkan keadaan karena Bank Mutiara ini telah di-reorganisasi dan telah menjadi bank yang bagus.
"Kalau mereka tawar dengan hal itu sebenarnya itu adalah harga penawaran, dan kita juga sudah dapat laporan tentang penawaran sebelumnya," kata dia.
Pemerintah juga diminta untuk berhati-hati untuk menentukan siapa yang berhak membeli Bank Mutiara ini. Hal ini, karena bank tersebut merupakan saham negara. "Jadi menurut saya ini bukan waktu yang tepat untuk jual Mutiara," kata Pram. (eh)
Sumber :
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Berbagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap durasi hidup seseorang, termasuk gaya hidup, faktor genetik, risiko kesehatan, dan faktor lain. Ini negara kematian tinggi
AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin
Politik
25 Apr 2024
Ketua Umum Partai Demokrat AHY merespons pertemuan Prabowo Subianto dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Rabu. AHY memberikan peringatan ke Prabowo
Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel
Nasional
25 Apr 2024
Kantor Wali Nagari Singguliang Lubuak Aluang Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman disegel oleh warga setempat, Kades dituduh hubungan sejenis
DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyetujui untuk merekomendasikan Imam Budi Hartono sebagai bakal calon Wali Kota Depok pada Pilkada serentak 2024
Satu prajurit TNI yang menjadi korban tersambar petir di dekat Mabes TNI, Cilangkap, meninggal dunia, karena pendarahan di telinga
Selengkapnya
Partner
Sebenarnya Shin sudah pernah membawa timnas Indonesia U-19 menghadapi Korsel pada pertandingan uji coba beberapa tahun lalu. Namun kali ini, tim asuhannya akan memainkan
Padahal, kata dia, pemerintah telah menerbitkan Perda nomor 2 tahun 2010 tentang penyelenggaraan sistem pendidikan wajib belajar Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah.
Scimago Institutions Rankings (SIR) telah merilis pemeringkatan terbaru untuk institusi akademik dan riset di Indonesia. Pemeringkatan ini mempertimbangkan..
Jika Bergantungmu Sudah Pada Allah, Pilihan Apapun yang Kamu Pilih Tidak Akan Mengecewakanmu
Olret
35 menit lalu
Karena kita tidak akan pernah menyesal atas satu pilihan, sekalipun pilihan itu akhirnya mencipta sebuah kesedihan, jika memang dari awal kita telah gantungkan semuanya
Selengkapnya
Isu Terkini