- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Partai Demokrat, yang menang Pemilu 2009, tengah diterpa badai kasus korupsi yang melibatkan M Nazaruddin. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu menjadi terdakwa kasus suap wisma atlet. Kasus itu pun menjerat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Angelina Sondakh, yang kini berstatus tersangka oleh KPK.
Apakah kasus ini mempengaruhi perekonomian di Tanah Air? Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, dengan yakin menjawab: Tidak.
"Masalah internal Partai Demokrat, biarlah internal partai yang menyelesaikannya dengan tenang. Tapi soal gonjang-ganjing itu menurut saya tidak akan berpengaruh kepada dunia ekonomi," kata Aburizal di Jakarta, Kamis 9 Februari 2012.
Namun, Aburizal tetap berharap para pelaku usaha tidak terpengaruh kondisi gonjang-ganjing politik internal partai pemerintah itu.
"Jadi yang saya harapkan bahwa semua yang melakukan kegiatan ekonomi harus tetap merasa tenang di Indonesia. Rakyat pun mendapat kebahagiaan dari pembangunan ekonomi ini," kata politisi yang juga pengusaha ini.
Di sisi lain, politisi yang biasa disapa Ical ini meyakini trilogi pembangunan era Presiden Soeharto masih relevan menjawab tantangan ekonomi nasional saat ini. Trilogi pembantunan itu yakni stabilitas politik, stabilitas ekonomi, dan pemerataan.
Ketiga aspek itu dapat berjalan dengan baik dan berimbang karena saling berkaitan. Kendati begitu, Ical menegaskan bahwa dengan pemerataan dan stabilitas politik maka pertumbuhan ekonomi akan semakin berkembang. "Tanpa stabilitas politik, pembangunan ekonomi akan sulit," kata Ical.
Saat ini, Partai Demokrat kembali didera kasus wisma atlet. Salah satu kadernya, Angelina Sondakh, ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi tersangka.
Angie sendiri sudah membantah terlibat. Tetapi hingga kini, Angie belum menanggapi penetapan status tersangkanya itu secara langsung. Angie hanya berbicara lewat blog dan akun twitter. (ren)
Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang
TikTokers Galih Loss ditangkap polisi buntut kontennya yang diduga menistakan agama Islam. Ia terancam 6 tahun penjara
