Ketua DPC Bualemo Mengaku Terima Uang Anas

Anas Urbaningrum (kanan) dan Muhammad Nazaruddin
Sumber :
  • Flickr

VIVAnews - Tak hanya mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, Diana Maringka yang mengaku menerima uang saat Kongres Demokrat di Bandung 2010 untuk memenangkan Anas Urbaningrum. Pengakuan serupa juga datang dari mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bualemo, Gorontalo, Ismiyati.

Saat dihubungi VIVAnews, Jumat 17 Februari 2012, Ismiyati mengaku menerima uang dari tim sukses Anas Urbaningrum tiga kali saat itu. "Pertama Rp15 juta, lalu Rp15 juta lagi. Ketiga, US$2.000, dan terakhir menerima US$5.000," ungkap Ismiyati.

Saat menerima, Ismiyati mengaku tidak tahu jika uang itu berasal hasil suap wisma atlet SEA Games yang sudah menyeret dua petinggi Partai Demokrat, yaitu Muhammad Nazaruddin dan Angelina Sondakh. Keduanya sudah dicopot dari jabatan masing-masing, bahkan Nazaruddin sudah dikeluarkan dari partai.

Saat kongres, kata Ismiyati mereka sudah diberikan atribut partai berupa jas yang bertulisan 'Anas untuk Demokrat' dan sebuah ID card sebagai pendukung Anas Urbaningrum. "Jas dan ID card itu untuk akses masuk mengikuti kongres, sekaligus itu sebagai tanda telah menerima uang dari Anas," katanya.

Ismiyati mengaku tidak ada pihak lain yang membujuknya mengungkap soal uang tersebut. "Intinya saya sudah kecewa dengan Partai Demokrat yang keadaannya sudah seperti ini," ujarnya.

Sebelumnya, mantan ketua DPC Diana Maringka juga mengungkap soal bagi-bagi uang dari tim sukses Anas Urbaningrum di Kongres 2010 Bandung. Diana Maringka mengaku menerima uang dari tim sukses Anas Urbaningrum sebesar US$7.000 dan Rp30 juta. Selain uang, dia juga diberi BlackBerry menjelang kongres Partai Demokrat di Bandung 2010 lalu.

Mantan ketua tim sukses Anas Urbaningrum, Ahmad Mubarok, membantah kesaksian Diana itu. Dia menuding ini sekadar rekayasa.

Catat, Ini Daftar Bengkel yang Terima Konversi Motor Listrik Gratis

"Mana ada itu? Ini rekayasa, sama saja seperti penyembelihan sapi yang sadis di rumah potong, itu ternyata kerjaan eksportir daging," kata Mubarok. "Tidak ada orang yang terima uang itu mengaku."

Bantahan juga datang dari Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Saan Mustofa yang menampik adanya politik uang dalam Kongres Demokrat itu.

“Setahu saya sebagai peserta kongres, tidak ada politik uang atau politik transaksional. Yang ada adalah politik gagasan dan politik rasional,” kata Saan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Anggota Komisi III DPR itu menegaskan bahwa pengakuan Diana itu harus diuji kebenarannya. Perlu diinvestigasi oleh berbagai instrumen di internal partai seperti Komisi Pengawas Demokrat. (umi)

Waspadai Pergaulan Bebas Anak: Kenali Dampak dan Tips Pencegahannya
Kubu pasangan 01 Anies-Muhaimin dan kubu 03 Ganjar-Mahfud saat sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di MK

Lucu Jika Kubu 01 dan 03 Gabung ke Prabowo, Pakar: Haram Hukumnya, Mereka kan Nuduh Curang

Bagi pakar politik, dinamika akan terlihat lucu jika yang menuduh curang hasil Pilpres 2024 tapi mau bergabung ke koalisi Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024