- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Keputusan Partai Demokrat memindahkan Angelina Sondakh dari Komisi X ke Komisi III mendapat sorotan. Sebab, Angelina dinilai tak tepat duduk di Komisi hukum karena sedang terjerat kasus korupsi.
Terkait masalah itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Marzuki Alie mengatakan harus dibuat aturan jelas siapa saja legislator yang bisa ditempatkan di komisi hukum ini.
"Harus dibuat aturan jelas. Partai lain pun alami hal sama, orang-orang bermasalah hukum juga ada di Komisi III," kata Marzuki di gedung DPR, Jakarta, Senin 20 Februari 2012.
Karena mendapat sorotan itu, rencana pemindahan tersangka suap pembangunan wisma atlet SEA Games Palembang itu dibatalkan. Sang Ketua Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono juga dikabarkan tidak setuju dengan pemindahan itu.
Akhirnya, janda mendiang Adjie Massaid itu akan dipindahkan ke Komisi VIII yang membidangi masalah agama. Namun, rencana itu juga batal. Angie-begiru dia disapa-dikembalikan ke Komisi X lagi.
"Justru kita melakukan revisi, partai lain terus saja berjalan. Demokrat clear, Pak SBY langsung panggil dan respon," ujar Marzuki.
Marzuki justru menilai partai lain terlalu responsif atas kebijakan Demokrat ini. Namun, bagi Demokrat, masalah ini harus diserahkan ke Badan Kehormatan DPR untuk dibahas lebih lanjut. Supaya tidak menimbulkan polemik.
"Ini kami serahkan ke BK, apa di dalam etik yang dibuat BK. Jangan soal Banggar saja, misal orang bermasalah hukum tak diizinkan di Komisi III. Silahkan BK menyusunnya," kata dia. (eh)
PSSI Kecam Netizen Indonesia yang Rasis ke Guinea
Kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Timnas Guinea U-23 di play-off Olimpiade Paris 2024 berbuntut tidak baik. Netizen Indonesia merespons kekalahan dengan cara memalukan
