- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, Tamsil Linrung, mengakui sudah lama mendengar informasi mengenai 2.000 transaksi mencurigakan anggota DPR. Tamsil pun meminta PPATK segera melaporkannya ke KPK.
"Oh sudah lama itu dari dulu kita juga kan sudah dengar," kata Tamsil di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 23 Februari 2012.
Namun, Tamsil mengaku tidak tahu sebagian besar dari transaksi mencurigakan terjadi di Badan Anggaran. Politisi PKS itu pun tidak dapat menjamin rekan-rekannya di Badan Anggaran terbebas dari transaksi mencurigakan. "Siapa bisa jamin teman-teman," ujarnya.
Tamsil pun meminta kepada PPATK segera melaporkan temuannya itu ke KPK. Daripada hanya menjadi wacana saja di publik. "Makanya tidak usah diwacanakan. Laporkan langsung ke KPK daripada gini-gini terus kan yah cuma ramai di media. Proses saja," ujarnya.
Sebelumnya, PPATK telah memproses dan menganalisis lebih dari 2000 laporan terkait transaksi mencurigakan. Mayoritas dilakukan oleh anggota Badan Anggaran DPR RI. "Tidak ada yang kami sembunyikan," kata Ketua PPATK Muhammad Yusuf di gedung DPR RI, Jakarta, Senin 20 Februari 2012.
Dalam materi yang disusun oleh PPATK itu, hasil analisis menyangkut anggota DPR terpapar di halaman 21. Namun, tidak terlihat jelas karena ditutup dengan coretan warna hitam. (adi)