- Dokumen pribadi
VIVAnews - Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional Dewan Perwakilan Rakyat, Viva Yoga Mauladi, mengatakan bahwa sampai saat ini rapat pimpinan mengenai Rancangan Undang-undang Pemilu belum menghasilkan kesepakatan. Viva menyebut, RUU ini buntu salah satunya karena Demokrat berkukuh ambang parlemen (parliamentary threshold) pada angka 4 persen.
"Hanya Demokrat saja yang berbeda dengan kami, soal satu saja, soal PT," kata Viva di Gedung DPR, Kamis 29 Maret 2012.
Viva menilai, Demokrat sangat tidak toleran terhadap partai lain. "Itu namanya politik seenaknya. Kalau mereka tidak ada perubahan, nanti besok kami juga akan berubah juga. Kalau Demokrat mau menangnya sendiri," kata dia.
"Berubah" yang dimaksud Viva adalah, PAN akan mengancam mengubah keputusannya terkait kenaikan harga BBM pada paripurna DPR besok. Semula di Badan Anggaran, PAN mendukung partai koalisi untuk menaikkan harga BBM.
"Kalau Demokrat bersikukuh PT tidak mau turun, apa sih susahnya, bukan menyangkut hidup matinya Partai Demokrat. Kalau mereka masih begini, bukan tidak mungkin kami mengubah dukungan soal paripurna BBM besok. Nanti akan kami rapatkan siang ini," katanya. (eh)
Pengamat Ingatkan Prabowo Bahaya Politik Merangkul yang Kebablasan
Pendiri Haidar Alwi Intitute (HAI) mengingatkan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk tidak kebablasan dalam merangkul lawan politik masuk dalam koalisi.
