- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVAnews - Survei Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) menemukan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat merupakan lembaga terkorup. Anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Taslim Chaniago mengaku heran dengan hasil survei itu.
"Saya heran, lembaga yang tidak pegang uang kok korupsi. Yang pegang uang kan Setjen, ada apa dengan bangsa ini," kata Taslim di Jakarta, Sabtu 9 Juni 2012.
Kendati demikian, Taslim menuturkan, hasil survei tersebut seharusnya menjadi pelajaran dan masukan bagi para anggota DPR. "Saya tidak marah (terhadap hasil survei). Artinya, kami harus terus bekerja agar tidak seperti itu," ujarnya.
Sementara itu, Pengamat Parlemen, Sebastian Salang mengatakan bahwa DPR memang lembaga teratas soal korupsi. Persepsi masyarakat ini, sudah ada sejak dahulu.
"DPR selalu rangking teratas soal korupsi. SSS semakin mengonfirmasi bahwa apa yang diperbincangkan selama ini ditangkap masyarakat," kata Sebastian. Masyarakat, katanya, sangat berharap kepada DPR. Lembaga itu diharapkan bisa mengontrol pemerintah supaya tidak korupsi. Lalu mereka menemukan bahwa ternyata ada juga korupsi di sana. "Ini pembunuhan terhadap harapan masyarakat," lanjutnya.
Sebastian juga mengungkapkan bahwa korupsi tersebut terjadi, karena kekuasaan ditambah minimnya kontrol. "Betul memang DPR tidak pegang uang, tapi anggaran dikontrol oleh DPR. Bahkan, DPR dapat menentukan secara detail anggaran tersebut," kata dia.
Sebelumnya, peneliti SSS, Ary Nurcahyo mengatakan bahwa dari hasil survei menunjukkan DPR merupakan lembaga paling korup dengan jumlah 1.030 responden (47 persen) dari 2.192 responden yang diteliti pada 33 provinsi sejak tanggal 14-24 Mei 2012.
"Opini publik mengatakan, DPR korup mari kita konfirmasi, ternyata hasilnya sama dengan analisa awal, hampir absolut itu korup. Lembaga kedua pajak, ketiga kepolisian. Sesuai dengan comon sense publik, apalagi KPK banyak masuk ke anggota DPR," kata Sugeng.