- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews – Juru Bicara Partai Demokrat, Andi Nurpati, mempersilakan pihak berwenang menelusuri testimoni mantan Ketua KPK Antasari Azhar.
“Tinggal ditelusuri apakah perkataan Antasari itu benar atau tidak. Partai Demokrat menyerahkan ke penegak hukum untuk menindaklanjuti hal ini. Kami tak akan intervensi,” kata Nurpati di Jakarta, Sabtu 11 Agustus 2012.
Ia yakin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak mungkin membahas sesuatu yang melanggar peraturan secara beramai-ramai dengan melibatkan banyak pihak. “Pak SBY waktu itu hanya menyampaikan keadaan ekonomi bangsa dan penegakan hukum,” ujar Nurpati.
“Jadi silakan masyarakat menilai validitasnya seperti apa. Kan bisa diklarifikasi kepada semua pihak yang hadir dalam pertemuan tersebut,” kata Nurpati.
Ia sendiri menyayangkan testimoni Antasari itu. “Apa motivasi Pak Antasari baru menyampaikan hal itu sekarang, bukannya saat itu ketika dia menjadi Ketua KPK,” imbuhnya.
Seharusnya, apabila ada persoalan hukum, kata Nurpati, Antasari menyampaikan langsung dalam pertemuan yang dihadiri Presiden, sejumlah menteri, dan Kapolri itu. “Kalau terindikasi bernuansa korupsi, kan seharusnya ada tindakan, tidak hanya diam,” ujar Nurpati.
Dalam sebuah wawancara, Antasari mengaku pernah diundang ke Istana Negara saat ia masih menjabat sebagai Ketua KPK. Menurut Antasari, rapat itu membahas skenario pencairan dana talangan Rp6,7 triliun untuk Bank Century.
Rapat yang dipimpin Presiden SBY itu dihadiri pula oleh Gubernur BI Boediono, Kapolri Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Menko Polhukam Widodo AS, Menteri Heuangan Sri Mulyani, Mensesneg Hatta Rajasa, Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng, dan Denny Indrayana yang saat itu menjabat sebagai Staf Khusus Presiden.
Istri Bintang Emon Positif Narkoba Gegara Obat Flu, Begini Penjelasan Ahli
Terkait kasus yang dialami oleh Alca Octaviani, ada 2 jenis obat yang telah ia konsumsi di antaranya adalah obat actifed yang mempunyai kandungan pseudoephedrine.
