- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku mendapat banyak tawaran dari partai lain untuk bergabung. Hal ini menyusul adanya konflik antara Partai Demokrat dan Ruhut.
Beberapa partai yang sudah meminang Ruhut untuk menjadi calon legislatif adalah PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, Gerindra, bahkan PKS.
Meski begitu, Ruhut mengaku enggan hijrah ke partai lain. "Saya terima kasih atas tawarannya. Itu mereka (partai lain) tahu siapa aku, tapi aku tetap aku katakan Demokrat pertama dan terakhir," kata Ruhut, Jumat 11 Januari 2013.
Menurut Ruhut, partai-partai itu bahkan sudah memberikan nomor urut satu di daerah yang dia pilih jika Ruhut mau bergabung ke partainya. "Beberapa mereka bilang itu."
Menurutnya, seorang politisi, seharusnya tidak menjadi kutu loncat, berpindah-pindah partai hanya jika menginginkan sesuatu.
"Kita masuk satu partai apapun termasuk Demokrat, atau partai apapun, jangan karena ada udang di balik bakso," lanjutnya.
Puncak 'keributan' Ruhut dengan Demokrat terjadi saat di Bogor, Jumat 14 Desember 2012. Kericuhan bermula saat Ruhut Sitompul diwawancarai oleh sejumlah wartawan di arena Silatnas. Saat itu, puluhan kader Demokrat berteriak menghujat Ruhut yang baru dicopot dari pengurus DPP. Mereka minta Ruhut diusir ke luar arena Silatnas.
Situasi memanas, Ruhut dan sejumlah wartawan didorong ke luar ruangan. Sejumlah wartawan terjatuh. (adi)
Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji, Menag Bertolak ke Arab Saudi
Menag terbang pada 7 Mei 2024 dini hari, dan dijadwalkan berada di Saudi selama empat hari dan kembali ke Tanah Air pada 11 Mei 2024. Jemaah haji reguler secara bertahap
