Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews
– Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera, Mahfudz Siddiq, menyatakan rapat penentuan Presiden PKS yang digelar Dewan Pimpinan Pusat, Ketua Majelis Syuro, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat, dan Ketua Dewan Syariah Pusat PKS berlangsung alot.
“Calon pengganti Luthfi Hasan sudah mengerucut ke dua nama, yaitu Hidayat Nur Wahid dan Anis Matta. Tidak mudah memutuskan satu dari dua nama ini karena akan sangat menentukan posisi dan sikap politik PKS ke depan,” kata Mahfudz di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat 1 Februari 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Cek Fakta: Alex Ferguson Komentari Kekalahan Timnas Indonesia dari Irak di Piala Asia U-23
“Calon pengganti Luthfi Hasan sudah mengerucut ke dua nama, yaitu Hidayat Nur Wahid dan Anis Matta. Tidak mudah memutuskan satu dari dua nama ini karena akan sangat menentukan posisi dan sikap politik PKS ke depan,” kata Mahfudz di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat 1 Februari 2013.
Baca Juga :
Kisah Inspiratif dari UTBK Unesa: Peserta Berinfus dan Pakai Selang Demi Menggapai Cita-cita
Mahfudz mengatakan, PKS harus memilih orang yang tepat sesuai kebutuhan PKS saat ini. “Figur Presiden PKS akan menjadi pilar dan nakhoda PKS,” kata Ketua Komisi I DPR itu. Itu sebabnya rapat penentuan yang seharusnya berakhir pukul 14.00 siang ini menjadi molor.
Mahfudz mengatakan, setelah Presiden PKS resmi ditunjuk, PKS akan tancap gas memperbaiki keterpurukan partai yang merupakan dampak dari kasus yang menjerat Luthfi Hasan. “Presiden baru PKS harus mampu mengelola PKS yang sedang krisis saat ini, dan harus mampu menjalankan roda organisasi sampai Pemilu 2014,” kata Mahfudz.
Satu hal yang juga harus diwaspadai presiden baru PKS, ujar Mahfudz, adalah mengantisipasi terulangnya kasus serupa Luthfi Hasan. “Orang terpilih nantinya harus mampu menghadapi tantangan berat menjelang Pemilu 2014,” ujar dia. (adi)
Halaman Selanjutnya
Mahfudz mengatakan, PKS harus memilih orang yang tepat sesuai kebutuhan PKS saat ini. “Figur Presiden PKS akan menjadi pilar dan nakhoda PKS,” kata Ketua Komisi I DPR itu. Itu sebabnya rapat penentuan yang seharusnya berakhir pukul 14.00 siang ini menjadi molor.
