Badai "SAPI" Bukan Kiamat Bagi PKS

sorot kampanye pks 2009 - Kampanye Akbar PKS
Sumber :
  • VIVA/Tri Saputro
VIVAnews
Kemenag Berikan Bantuan untuk Pendidikan Islam dan Pesantren: Simak Syarat dan Ketentuannya
- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera bidang Kebijakan Publik Hidayat Nur Wahid, menegaskan musibah yang terjadi pada partainya merupakan cobaan yang membuat semakin kokoh dan bersih sebagai partai Islam ke depannya.

Isu Demokrat Bakal Dapat Jatah 4 Menteri, Demokrat: Itu Rahasia Mas AHY dan Pak Prabowo

"Saat ada musibah seperti ini, kami justru dapat dukungan dari berbagai pihak. Ini belum kiamat bagi PKS, justru kader kami akan kembali pada fitrah dan kebenaran yang sesungguhnya," kata Hidayat di Jakarta, Sabtu 2 Februari 2013.
Areum Eks T-ARA Akhirnya Putus dengan Pacarnya Usai Menimbulkan Kontroversi


Menurut manusia bisa salah dan tentunya itu harus diperbaiki. Oleh karena itu, PKS akan menggelar agenda pertaubatan nasional. "Kegiatan ini untuk melanjutkan pembenahan ke dalam," imbuhnya.


Lebih lanjut, Hidayat mengatakan PKS bukanlah partai yang anti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Namun, ia mengajak semua pihak untuk memahami asas praduga tak bersalah. "Jadi kita tunggu pengadilan bekerja, PKS tidak anti KPK. Bahkan, ketika saya menjadi ketua fraksi, kami koreksi pimpinan lewat revisi UU KPK. Jadi posisi PKS tetap hormati KPK," ujarnya.


Koalisi


Dia menambahkan partainya belum membicarakan wacana akan keluar dari koalisi. Menurutnya, aneh jika PKS keluar dari koalisi hanya karena Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap impor daging sapi.


"Akan jadi aneh kami jika kami keluar dari Setgab setelah peristiwa kemarin. Jadi, kami akan cermati satu atau dua minggu ke depan," katanya.


Saat ditanya soal suara di akar rumput yang menginginkan agar PKS keluar dari koalisi pasca Luthfi Hasan menjadi tersangka, Hidayat mengatakan, aspirasi itu boleh-boleh saja. Namun, ia menegaskan, suara kader PKS yang menginginkan agar PKS terus berada di dalam koalisi jauh lebih besar.


"Itu hanya suara aspirasi yang emosional. Justru banyak suara kader yang ingin tetap koalisi," ujar mantan Presiden PKS ini. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya