Sumber :
- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews
- Sejumlah petinggi Partai Demokrat mendesak Anas Urbaningrum mundur dari posisi ketua umum partai karena dinilai gagal menyusul anjloknya elektabilitas Demokrat seperti ditemukan dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting. Merespons itu, Anas kemudian sempat memasang status 'Politik Para Sengkuni' di BlackBerry Messengernya.
"Saya sedang membaca kisah Mahabarata. Belum selesai. Ada sebagian cerita tentang Sengkuni. Nanti kalau udah selesai, saya baca kisah Mahabarata, saya ceritakan semua," kata Anas usai peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Masjid Al Amin, Komplek Perumahan DPR RI, Kalibata, Jakarta, Rabu 6 Februari 2013 malam.
Anas menolak lebih jauh siapa yang dia maksudkan mirip dengan karakter Sengkuni. Dia mengaku belum tuntas membaca kisah tersebut.
"Nanti kalau sudah selesai saya ceritakan semuanya, Mahabharatanya, Sengkuninya," ujarnya.
Meskipun demikian, Anas membantah statusnya itu berkaitan dengan kondisi internal Partai Demokrat yang tengah kisruh. "Oh nggak, itukan kasih Mahabarata. Tidak ada kaitan dengan politik saat ini," katanya.
Baca Juga :
Terpopuler: Gempa Garut, Dewas Bongkar Perilaku Wakil Ketua KPK, Keluarga Polisi ke Jakarta
Partai Demokrat memang tengah diterpa gonjang-ganjing. Salah satu sebab adalah elektabilitas yang terus merosot menjadi alasan pihak-pihak di internal partai menyuarakan Anas harus mundur. Posisi Anas yang disebut-sebut tersangkut kasus Hambalang juga dianggap menjadi beban partai. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Partai Demokrat memang tengah diterpa gonjang-ganjing. Salah satu sebab adalah elektabilitas yang terus merosot menjadi alasan pihak-pihak di internal partai menyuarakan Anas harus mundur. Posisi Anas yang disebut-sebut tersangkut kasus Hambalang juga dianggap menjadi beban partai. (adi)