Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews -
Menanggapi kondisi Partai Demokrat yang menurut survei Saiful Mujani Research & Consulting elektabilitasnya anjlok hingga ke angka 8 persen, Ketua Majelis Tinggi dan Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengakui manajemen partainya selama ini tak berjalan baik. Pernyataan keras yang menampar kinerja Dewan Pimpinan Pusat yang dipimpin Ketua Umum Anas Urbaningrum ini dia ungkapkan dalam konferensi pers di kediamannya Puri Cikeas, Bogor, malam ini.
"Partai Demokrat akan memperbaiki manajemen partai yang dewasa ini kami nilai tidak berjalan baik. Saya ingin menegakkan manajemen aturan dan etika partai," ujarnya, Jumat, 8 Februari 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Partai Demokrat akan memperbaiki manajemen partai yang dewasa ini kami nilai tidak berjalan baik. Saya ingin menegakkan manajemen aturan dan etika partai," ujarnya, Jumat, 8 Februari 2013.
Baca Juga :
Tegas, Ustaz Khalid Basalamah Sebut Anak Perempuan Tak Boleh Beri Nafkah Ke Ayahnya Jika...
Dalam kesempatan ini, Yudhoyono juga menyampaikan poin-poin solusi dan yang akan dijalankan untuk mengembalikan nama baik Partai Demokrat. Salah satunya, setiap kader diwajibkan menandatangani pakta integritas. Bagi yang tak bersedia akan diberhentikan.
"Saya harapkan penandatanganan pakta oleh semua kader selesai bulan Februari ini. Bagi yang tidak bersedia, akan langsung diberhentikan," kata SBY.
Untuk penyelesaian secara menyeluruh, dalam waktu dekat SBY mengumumkan akan menggelar pertemuan besar. Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan Partai Demokrat.
"Dalam waktu dekat akan ada Rapat Pimpinan dan dihadiri Majelis Tinggi Partai. Kemudian, akan ada pula Rapimnas yang akan dihadiri seluruh pimpinan partai. Saya akan pastikan gerakan ini akan terjadi di seluruh Indonesia," kata SBY. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dalam kesempatan ini, Yudhoyono juga menyampaikan poin-poin solusi dan yang akan dijalankan untuk mengembalikan nama baik Partai Demokrat. Salah satunya, setiap kader diwajibkan menandatangani pakta integritas. Bagi yang tak bersedia akan diberhentikan.
