Tak Berhasil Selamatkan Demokrat, SBY Bisa Digoyang

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Kisruh yang terjadi dalam tubuh Partai Demokrat, mendorong Ketua Majelis Tinggi, Susilo Bambang Yudhyono, memutuskan untuk mengambil alih kepemimpinan partai. Keputusan pengambialihan itu disampaikan SBY lewat konferensi pers yang digelar semalam di Cikeas.
Sampaikan Pesan Puan, Gobel: Pemerintah Baru Harus Punya Keleluasaan Susun APBN

Menurut pengamat politik Charta Politica, Arya Fernandez, SBY sedang mempertaruhkan nama besarnya dalam proses penyelamatan partai ini.
Mobil China Pesaing HR-V Siap Dibuat di Indonesia, Numpang Pabrik BMW?

"Kalau SBY berhasil menyelamatkan partai, dia akan dikenang. Tapi kalau tidak, posisinya bisa digoyang juga," ujar Arya Fernandez kepada VIVAnews, Sabtu 9 Februari 2013.
Jokowi Bakal Turun Tangan Benahi Bea Cukai yang Banyak Masalah

Upaya SBY menyelamatkan Partai Demokrat, katanya, tentu tidak terlepas dari Pemilihan Umum 2014. Meskipun pada konferensi  pers tadi malam itu, SBY menegaskan bahwa pada saat proses penyelamatan berjalan, Partai Demokrat tidak akan memprioritaskan Pemilu 2014.

Arya menambahkan bahwa sebenarnya tujuan SBY menggelar rapat Majelis Tinggi di Cikeas tadi malam adalah melumpuhkan kekuatan Ketua Umum Anas Urbaningrum. 

"Karena kecil kemungkinan untuk melengserkan Anas, maka SBY melumpuhkannya melalui keputusan tersebut. Sehingga pelan-pelan Anas tidak punya kekuatan dan lama-lama tidak berfungsi. SBY melumpuhkan organ Anas pelan-pelan," tuturnya.

Secara komposisi, lanjutnya, posisi Anas tidak menguntungkan dalam pertemuan semalam itu. Sebab, SBY dengan cekatan mengumpulkan seluruh anggota Majelis Tinggi, Dewan Pembina dan Fraksi. Ia juga mengancam akan memecat para kader yang membelot.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya