Marzuki Alie: Majelis Tinggi Turun Tangan karena Beban Anas Berat
Senin, 11 Februari 2013 - 13:45 WIB
Sumber :
- Antara/Prasetyo Utomo
VIVAnews
– Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie, mengatakan Majelis Tinggi mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat untuk membantu Ketua Umum Anas Urbaningrum.
“Majelis Tinggi ikut turun karena beban Ketua Umum tinggi sekali. Media menggebuki Mas Anas. Kasihan Mas Anas. Orang tidak salah, belum ada fakta hukumnya, digebuki terus,” kata Marzuki di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 11 Februari 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
“Majelis Tinggi ikut turun karena beban Ketua Umum tinggi sekali. Media menggebuki Mas Anas. Kasihan Mas Anas. Orang tidak salah, belum ada fakta hukumnya, digebuki terus,” kata Marzuki di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 11 Februari 2013.
Kini, menurut Marzuki, seluruh Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat solid mendukung Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelamatkan partai. “Mereka sadar, kalau tidak mendukung Majelis Tinggi, maka cita-cita Demokrat akan habis,” ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu.
Marzuki mengatakan, dari seluruh DPD yang hadir untuk meneken pakta integritas di Cikeas semalam, tidak ada satu pun yang meragukan skenario penyelamatan partai oleh Majelis Tinggi. Ke-33 DPD Demokrat itu bahkan membawa dukungan Dewan Pimpinan Cabang Demokrat bagi SBY.
Kini setelah pakta integritas ditandatangani, Marzuki yakin kondisi partainya akan membaik. “Pakta itu kan semacam janji atau komitmen bahwa yang dituliskan itu akan dilaksanakan. Pakta itu bentuk konkret untuk menyatakan kader tidak akan korupsi, melanggar hukum, atau kode etik,” kata Marzuki. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kini, menurut Marzuki, seluruh Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat solid mendukung Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelamatkan partai. “Mereka sadar, kalau tidak mendukung Majelis Tinggi, maka cita-cita Demokrat akan habis,” ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu.
