Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
– Partai Demokrat akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional akhir pekan ini, Minggu 17 Februari 2013. Konsolidasi kader dan strategi pemenangan Pemilu 2014 menjadi agenda pembahasan utama rapat yang dihadiri pengurus Dewan Pimpinan Cabang Demokrat seluruh Indonesia itu.
“Rapimnas akan membahas isu-isu yang ramai dibicarakan dalam partai kami. Rapimnas itu utamanya untuk konsolidasi, membicarakan pengimplementasian kebijakan partai,” kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, kepada VIVAnews , Jumat 15 Februari 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
“Rapimnas akan membahas isu-isu yang ramai dibicarakan dalam partai kami. Rapimnas itu utamanya untuk konsolidasi, membicarakan pengimplementasian kebijakan partai,” kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, kepada VIVAnews , Jumat 15 Februari 2013.
Max membantah Rapimnas bisa menjadi ajang Kongres Luar Biasa untuk menggulingkan dan mengganti kepemimpinan Anas Urbaningrum. “Rapimnas tidak bisa diubah menjadi KLB. Orang yang ngomong Anas akan lengser itu orang yang tidak mengerti Partai Demokrat,” ujarnya.
Anas sendiri menyatakan agenda Rapimnas sudah diatur, dan KLB tidak termasuk di dalamnya. “Rapimnas itu forum yang diatur dalam konstitusi,” kata dia. Anas pun tidak merasa kewenangannya sebagai Ketua Umum Partai dilucuti oleh Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono yang kini telah mengambil alih kendali partai.
“Tidak betul saya dilucuti. Biarlah internal Demokrat apa adanya. Lihat saja, nanti kan baik-baik saja,” kata Anas. Ia menjamin akan melaksanakan tugas-tugasnya sebagai ketua umum seperti biasa.
Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Andi Nurpati mengatakan, Rapimnas juga mengagendakan persiapan partai menjelang Pemilu 2014. “Oleh sebab itu Rapimnas juga mengundang seluruh DPC. Apalagi ini sudah dekat pendaftaran caleg. Kami harus menyiapkan diri,” kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Max membantah Rapimnas bisa menjadi ajang Kongres Luar Biasa untuk menggulingkan dan mengganti kepemimpinan Anas Urbaningrum. “Rapimnas tidak bisa diubah menjadi KLB. Orang yang ngomong Anas akan lengser itu orang yang tidak mengerti Partai Demokrat,” ujarnya.
