Satu Bukti Anas Tak Indahkan Keputusan SBY

Anas Urbaningrum berbicara dengan SBY di sela-sela silaturahmi Demokrat
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Mantan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Sulawesi Utara, Hardie Togas, meminta Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, untuk mundur dari jabatannya. Ia menilai, Anas telah menghancurkan partai.

"Banyak persoalan saat Anas memimpin partai, salah satunya persoalan praktik money politics di Kongres," katanya kepada VIVAnews, Jumat 15 Februari 2013.

Kemudian ada pula keganjilan SK Pemberhentian Sekretaris PD Sulut, masih kata Hardie, yang dikeluarkan Dewan Kehormatan  Nomor: 01/DK-PD/IV/SK/2012 tanggal 23 April 2012 untuk memberhentikan Marten Manopo sebagai Sekretaris DPD Sulut yang hingga saat ini belum dieksekusi DPP Demokrat.

Menko Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Optimis Kerja Sama Bilateral Kedua Negara Terjalin Kuat

"Harusnya Anas menandatangani itu, atau mengeksekusi SK dari Dewan Kehormatan yang direkomendasikan Komisi Pengawasan yang telah melakukan investigasi terhadap kader-kader nakal," kata Hardie, Wakil Ketua DPD Demokrat Sulawesi Utara antara 2009-2011 itu.

Menurut Hardie, Anas dan orang-orang di belakangnya jangan banyak bicara, sebab Anas juga telah banyak membuat kesalahan di daerah-daerah. "Kami dari awal sudah mendukung Pak SBY. Jika ada nada-nada bahwa SBY melakukan kudeta, itu adalah omongan orang-orang bodoh. Mereka harus kembali belajar sejarah Partai. SBY itu pendiri Demokrat, wajar saja dia mengambil alih jika melihat partai sudah di ambang kehancuran," Hardie menuturkan.

Hardie juga menuding, Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Utara, Vicky Lumentut, yang kini menjabat sebagai Walikota Manado, tidak jelas dalam memimpin Partai Demokrat di Sulut. "Sulut apa lagi, Demokrat hancur. Sudah tiga kali di daerah Sulut Demokrat kalah dalam pemilihan kepala daerah," katanya.

Dia melanjutkan, Seperti SK no. 02/DK-PD/IV/SK/2012 tanggal 23 April 2012 yang dikeluarkan Dewan Kehormatan dengan memberikan teguran keras kepada Vicky Lumentut sebagai Ketua DPD PD Sulut karena tidak melakukan pemecatan kepada Sekretaris DPD Sulut, Marten Manopo, yang juga tidak dieksekusi Anas Urbaningrum.

Hardie menilai, Anas takut mengeksekusi SK yang dikeluarkan Dewan Kehormatan lantaran dasar laporan mantan ketua DPC Minahasa Tenggara, Diana Maringka, Ketua DPC Sangir, Jemmy Oleng, Ketua DPC Sitaro, Budi Manoi dan Ketua DPC Bolaang Mangondow Utara, Fanny Chandra ke Komisi Pengawas atas praktik politik pada Kongres Partai Demokrat

"Anas takut mengeksekusi SK yang dikeluarkan Dewan Kehormatan yang diketuai Pak SBY, ini adalah satu pembangkangan Anas," katanya.

Secara terpisah, terkait SK Pemecatan yang dikeluarkan Dewan Kehormatan, Sekretaris Partai Demokrat Sulawesi Utara, Marten Manopo, membantah jika akan dicopot dari posisi Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulut. "Itu tidak benar, karena yang berhak yang memberhentikan adalah DPP, dan sampai saat ini saya masih menjalankan tugas sebagai Sekretaris," kata Marten saat dihubungi VIVAnews.

Seperti yang beritakan sebelumnya, Anggota Dewan Pembina, Sinyo Harry Sarundajang mendesak Ketua SBY untuk mengambil alih segera kepemimpinan dalam Partai Demokrat. "SBY harus mengambil alih kepemimpinan partai," kata Sarundajang.

Dok. Istimewa

Gugatan PDIP Diterima PTUN, Gayus Lumbunn: Permononan Kami Layak untuk Diproses

Menurut tim kuasa hukum PDIP, pihaknya sudah mendatangi KPU RI untuk menyampaikan putusan hakim PTUN dalam dismissal process yang diajukan.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024