- Antara/ R Rekotomo
VIVAnews – Berhentinya Anas dari Demokrat berdampak langsung pada mundurnya beberapa loyalis dia dari partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono itu. Hal ini terjadi di tingkat pusat maupun daerah, termasuk di Jawa Tengah.
Di Jawa Tengah, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Cilacap, Tridianto, mengundurkan diri. Mengutip pidato Anas, Tridianto beralasan Demokrat kini "sudah kehilangan kesantunannya dan menjadi partai yang sadis".
Menanggapi pengunduran diri dan pernyataan kesetiaan bawahannya kepada Anas itu, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Tengah, Sukawi Sutarip, mengatakan tidak selayaknya rasa simpati pada Anas berubah menjadi dukungan membabi-buta.
“Jika simpati itu kemudian berubah menjadi dukungan membabi buta, silakan keluar dari Demokrat. Mundurnya Anas karena berstatus tersangka adalah bagian dari konsistensi pelaksanaan Pakta Integritas. Artinya, mereka tidak pro pemberantasan korupsi,” kata Sukawi di Semarang, Selasa 26 Februari 2013.
Sukawi menyatakan ini bukan artinya hubungan dia dengan Anas menjadi buruk. “Mas Anas Urbaningrum itu tetap sahabat saya, kolega saya, dan bekas ketua umum saya. Bahkan jika Mas Anas mengizinkan, saya juga akan memberikan dukungan moral. Namun saya juga harus realistis karena masalah yang membelit itu adalah masalah hukum, bukan masalah politik,” ujar Sukawi.
Mantan Walikota Semarang itu mengatakan ia tak akan menghalangi siapapun kader Demokrat Jawa Tengah yang ingin bertemu memberikan dukungan pada Anas. “Saya justru mengapresiasi banyak kader yang ikut mendukung Anas. Sepanjang hanya dukungan moral saja, Demokrat tidak masalah,” kata Sukawi.
Namun, ujarnya, apabila bentuk dukungan itu mengarah pada upaya mengganggu konsolidasi dan pembersihan internal partai, maka ia akan bersikap tegas. Saat ini Sukawi sendiri akan menggelar rapat dengan pengurus DPD Demokrat Jawa Tengah. Sukawi menyatakan DPD dan DPC Demokrat Jawa Tengah mendukung penuh apapun langkah Ketua Majelis Tinggi dalam menghadapi cobaan bagi partai ini.