Timwas Century: Jika Verifikasi Tak Valid, Kami Bunuh Karakter Orang

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews – Tim Pengawas Kasus Bank Century DPR yang mendatangi rumah Anas Urbaningrum untuk mengorek informasi, punya alasan kuat kenapa mereka menolak membocorkan nama-nama baru yang diduga terlibat kasus Century kepada media dan publik.

“Ini menyangkut nama-nama orang. Kami harus hati-hati karena kami belum tahu persis apakah mereka benar terlibat aliran dana, atau hanya mengetahui ada aliran dana itu. Jadi kalau kami tak valid memverifikasi data, ini bisa jadi pembunuhan karakter terhadap nama yang disebut,” kata anggota Tim Kecil Timwas Century, Ahmad Yani, Rabu 6 Maret 2013.

Saking hati-hatinya, Tim Kecil bahkan hendak menggelar rapat tertutup di antara mereka yang hanya berjumlah lima orang, guna memutuskan apakah semua informasi yang disampaikan Anas kepada mereka akan dilaporkan ke Timwas Century secara keseluruhan atau parsial saja.

“Saya minta Pak Fahri untuk mengumpulkan lima orang ini untuk membahas bagaimana sikap kami. Kalau sikap kami sudah sama, baru kami laporkan ke Timwas,” ujar politisi PPP itu. Ia menyatakan, kesepakatan Tim Kecil dengan Anas untuk menyimpan rahasia bukan main-main.

Menurut Yani, Anas awalnya enggan mengungkap berbagai hal yang ia ketahui soal kasus Century. Tim Kecil pun kesulitan menggali informasi saat baru tiba di rumah Anas, Senin kemarin.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

“Namun setelah dibujuk beberapa saat, Anas akhirnya mau mengungkapkan, tapi dengan syarat tak seorang pun dari tim kecil yang mengemukakan informasi itu ke publik,” kata Yani kepada VIVAnews.

“Anas lalu menyebutkan nama-nama. Nama-nama itu dia minta untuk di-keep (dirahasiakan). Saya tidak tahu apakah ini bagian dari strategi Anas untuk mengisi lembar-lembar halaman berikutnya seperti yang ia ucapkan di pidatonya dulu. Komitmen kami dengan Anas inilah yang membuat kami harus menjaga rahasia ini,” kata Yani. (umi)

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024