Cara SBY Agar Jabatan Ketum Demokrat Tak Ganggu Tugas Presiden

Penandatanganan Pakta Integritas Partai Demokrat
Sumber :
  • Antara/Prasetyo Utomo
VIVAnews
Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat
– Partai Demokrat dan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono sudah memikirkan cara supaya SBY bisa menjadi Ketua Umum Demokrat tanpa terlalu mengganggu tugas-tugasnya selaku kepala negara.

Remaja yang Viral Keroyok Pelajar SMP di Makassar Ditangkap, Ada 5 Pelaku Masih Dibawah Umur

Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat, Marzuki Alie, menjelaskan bedanya tugas Ketua Umum ala SBY dengan para ketua umum partai lain. “Sebagai Ketum Demokrat, Pak SBY tak mengurusi partai secara harian. Beliau akan mambagi habis tugas itu kepada tiga badan,” kata Marzuki di arena Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Bali, Sabtu 30 Maret 2013.
Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot


Dua di antara tiga badan yang akan kelimpahan tugas SBY sebagai Ketua Umum itu adalah Majelis Tinggi dan Dewan Pembina Demokrat. Sementara satu badan lagi akan dibentuk khusus melalui perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat yang juga akan dilakukan dalam KLB ini.


Badan atau jabatan yang bakal dibentuk Demokrat untuk menerima limpahan tugas harian SBY selaku Ketua Umum adalah Ketua Harian. “Jadi tugas SBY sebagai Ketua Umum akan habis di tiga badan itu – Majelis Tinggi, Dewan Pembina, dan Ketua Harian,” ujar Marzuki.


Dengan cara itu, Marzuki yakin kerja SBY sebagai Presiden RI tidak akan terganggu. Adapun terkait siapa kader yang akan mengisi jabatan Ketua Harian, Demokrat akan menyerahkan sepenuhnya kepada SBY untuk memutuskan. “SBY yang akan menunjuk. Tidak akan dilempar ke forum KLB karena nanti bisa terjadi lagi tarik-menarik,” kata Ketua DPR itu.


Apabila SBY langsung yang menunjuk Ketua Harian, kata Marzuki, maka Partai Demokrat bisa langsung bekerja dan tidak akan ada lagi faksi-faksi di internal partai. “Ini meminimalisir hambatan untuk membangun partai menjelang Pemilu 2014,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya