Khofifah Diusulkan Dampingi ARB di Pilpres 2014

Khofifah Indar Parawansa (baju hijau).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVAnews - Khofifah Indar Parawansa namanya disebut untuk diusulkan menjadi salah seorang  pendamping Calon Presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) di Pemilihan Presiden periode 2014-2019.

Demikian ditegaskan Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Ridwan Hisjam, usai menghadiri Peringatan Hari Pahlawan, Seminar dan Peluncuran Buku 'Dari Bangku Sekolah ke Medan Perang, Jejak Patriotisme Tentara Republik Indonesia Pelajar Jawa Timur' di Hotel Elmi, Surabaya, Sabtu 9 November 2013.

"Ya, nama Khofifah Indar Parawansa muncul juga diusulkan untuk menjadi cawapres mendampingi ketua umum yang sudah dipastikan maju sebagai calon presiden dari Partai Golkar," ujar Ridwan.

Menurut Ridwan, itu wajar, karena nama Khofifah cukup dikenal sampai tingkat nasional dan memiliki banyak massa pendukung, termasuk di Jawa Timur. "Di Jatim saja, sudah enam jutaan pendukungnya, itu bisa dilihat saat Pilkada Jatim tahun 2013 lalu," lanjutnya.

Mengenal Penyakit Radang Usus, Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar Jika Dibiarkan
Khofifah, tambahnya, mempunyai bukti prestasi, misalnya saat menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Presiden Abdurrahman Wahid dan juga dikenal memiliki massa yang dikenal punya loyalitas tinggi.
    
Remaja di Lampung Tengah Tewas Ditusuk Pakai Pisau Dapur
Meski begitu, menurutnya, Khofifah harus bersaing dengan sejumlah nama tokoh-tokoh lainnya yang juga diusulkan mendampingi Aburizal Bakrie.

PKB Bantah Pertemuan Prabowo dan Cak Imin Bahas Kursi Menteri
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Zainuddin Amali mengusulkan Soekarwo untuk mendampingi ARB sebagai calon wakil presiden. Usulan itu, akan dibawa ke Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar pada 21-23 November 2013 mendatang di Jakarta.
    
Selain Khofifah dan Soekarwo yang diusulan, nama lainnya yakni, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfudz MD, mantan Kepala Staf TNI-AD Jenderal TNI (Purnawirawan) Pramono Edhie Wibowo, mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Djoko Santoso, dan Sri Sultan Hamengku Buwono. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya