- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meminta Ketua Dewan Perwakiilan Rakyat, Marzuki Alie, menyebutkan fraksi partai apa yang protes terhadap kecilnya "jatah" proyek pembangunan gedung DPR.
Menurut anggota Fraksi PDIP, Eva Kusuma Sundari, Kamis 14 November 2013, langkah itu penting agar tidak menimbulkan kecurigaan sesama anggota DPR.
"Supaya situasi DPR kondusif, tidak ada saling curiga dan menjadi gunjingan rakyat sebaiknya Ketua DPR menyudahi sensasi-sensasi dengan membuka fakta-fakta yang ada," kata Eva Sundari.
Kata Eva, Ketua DPR harus melaksanakan kewajiban hukum, jika mengetahui ada korupsi maka harus melaporkan ke penegak hukum. Sebaliknya, bila tidak melaporkan, maka Ketua DPR telah melanggar hukum.
"Lembaga parlemen harus dijaga kehormatannya, terutama oleh Ketua DPR dan semua anggota. Saatnya Ketua DPR mempelopori upaya menjadikan DPR sebagai island of integrity," kata dia.
Eva meminta agar lembara perwakilan rakyat menyudahi semua pergunjingan. Jika ada pelanggaran hukum, segera dilaporkan ke penegak hukum.
"Jika tidak mau lapor, setop melempar-lempar isu yang bisa menimbulkan fitnah dan jadi pergunjingan rakyat," kata dia.
Sebelumnya, Marzuki marah besar ketika fotonya terpampang di majalah Tempo. Dia disebut telah menerima suap Rp250 juta dari PT Adhi Karya dalam proyek pembangunan gedung DPR. Bahkan, Marzuki mengaku baru mengetahui ada praktik suap setelah ada fraksi yang memprotes bahwa jatahnya terlalu kecil.
"Suatu ketika, ada fraksi yang datang ke saya dan bilang uang yang diterimanya kekecilan. Saya marah, uang dari mana itu? Ratusan orang catut nama saya, saya sudah dengar sejak lama," ujar Marzuki.
Terpopuler: Ria Ricis Diduga Sindir Teuku Ryan sampai Betharia Sonata Sakit
Round-up dari kanal Showbiz pada Sabtu, 4 Mei 2024. Salah satunya tentang Ria Ricis setelah rumah tangganya dinyatakan selesai alias bercerai.
