FPI Titip Sepuluh Pesan untuk Prabowo-Hatta

Deklarasi Pemilu Presiden Berintegritas dan Damai
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Ormas Front Pembela Islam (FPI), Rabu malam, 4 Juni 2014, telah secara resmi menyatakan dukungannya kepada calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014. Dukungan tersebut, tidak disampaikan secara langsung, namun dititipkan melalui tiga artai Islam yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih, yakni PKS, PPP, dan PBB.
Tiga Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Ajang Brandstrom di Inggris

Ketua umum FPI Habib Muhsin Bin Ahmad Al-Attas menyatakan, pihaknya memutuskan untuk menyalurkan suara melalui partai-partai Islam yang tergabung di dalam Koalisi Merah Putih karena FPI masih menaruh kepercayaan terhadap ketiga parpol itu.
IRT di Kalbar Tewas Bersimbah Darah dengan Luka Tembak, Polisi Lakukan Penyelidikan

"Melalui majelis ini, kami salurkan suara kami kepada partai-partai Islam yang ada karena kami masih percaya. Mudah-mudahan kami tidak dikecewakan," ujarnya usai majelis pengajian rutin FPI di Markas Syariah FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu malam, 4 Juni 2014.
Masjid Istiqlal Siap Sambut 250 Ribu Jamaah Shalat Idul Fitri 1445 H

Kepada Hidayat Nur Wahid, perwakilan dari tim sukses Prabowo-Hatta yang menyambangi markas FPI pada malam itu, Muhsin juga menyebutkan beberapa titipannya jika Prabowo-Hatta terpilih menjadi presiden nanti.

"Kami memiliki beberapa titipan kepada calon presiden dan wakil presiden yang diusung oleh partai Islam. Titipan-titipan tersebut tidaklah berlebihan, masih berada di bawah koridor Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," ujarnya.

Berikut adalah 10 titipan FPI terhadap pemerintahan Prabowo-Hatta apabila calon presiden dan wakil presiden itu memenangi Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 mendatang, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Habib Muhsin Bin Ahmad Al-Attas.

1. Berkomitmen untuk menjalankan dasar negara sebagai landasan ideologi utama pemerintahan, terutama menyangkut sila pertama dalam Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan demikian, segala sesuatu yang dilakukan dalam penyelenggaraan negara tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

2. Membasmi seluruh permasalahan kemaksiatan yang masih merajalela, terutama menyangkut masalah zina, homoseksual, perjudian, dan narkoba.

3. Menolak faham-faham negatif yang diimpor, terutama sekularisme, pluralisme, liberalisme, kapitalisme, dan komunisme.

4. Tidak menolak diberlakukannya perda-perda syariah, terutama perda yang menyangkut mengenai pelarangan minuman keras.

5. Melaksanakan asas proporsional dalam pemilihan kepala daerah dan pejabat publik.

6. Mengadili pelanggaran-pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh Densus 88.

7. Menegakkan supremasi hukum dengan membubarkan aliran-aliran sesat seperti ahmadiyyah. Pemerintah harus berani melakukan hal tersebut karena sudah sesuai dengan apa yang diatur di dalam undang-undang pencegahan penyalahgunaan dan penodaan agama.

8. Memberantas premanisme dan mafia asing yang sudah berkolaborasi dengan pemerintah.

9. Memperjuangkan hak penggunaan jilbab bagi seluruh muslimah, terutama muslimah di institusi negara seperti TNI dan Polri.

10. Melakukan pemberantasan korupsi secara total tanpa pandang bulu dengan memperhitungkan penerapan hukuman mati bagi para koruptor.

Hidayat berjanji, ke-10 pesan titipan itu akan disampaikannya secara langsung kepada Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Ia pun menyatakan bahwa salah satu tujuan kedatangannya malam hari itu adalah memang untuk memintakan doa dan restu dari FPI agar Prabowo-Hatta terpilih menjadi pemenang Pilpres 2014.

"Malam ini saya hadir, diutus oleh beliau (Prabowo Subianto) untuk silaturahim, sekaligus meminta untuk dido'akan dan diberi restu untuk bisa amanah menjadi presiden Indonesia di periode 2014-2019," ujar Hidayat. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya