Pertanyaan Soal HAM Dinilai Justru Untungkan Prabowo

Debat Capres-Cawapres 2014 di Balai Sarbini, Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Pertanyaan soal HAM dari Jusuf Kalla (JK) dan berbagai sindiran soal isteri yang ditujukan pada Prabowo Subianto dinilai pengamat komunikasi UIN Sunan Kalijaga, Iswandi Syahputra, justru menguntungkan Prabowo. 
Jusuf Kalla Puji Cara Prabowo Subianto Rangkul Lawan Politiknya

"Materi pertanyaan soal HAM sangat menguntungkan Prabowo," kata mantan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) itu dalam keterangan persnya, Selasa 10 Juni 2014.
Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo-Gibran: Mau Gak Mau Harus Terima, Tapi...

Selama ini, kata Iswandi, Prabowo tidak punya medium untuk menyampaikan pesan pada khalayak komunikan. Timing-nya tepat, saat debat dia ditanya dan dia menjawab. Sebagai masalah yang lama melilitnya, Prabowo pasti sudah menyiapkan jawaban.  
Kaleng Susu Isi 16 Kg Sabu dari Malaysia Masuk Indonesia Lewat Kaltara Digagalkan

"Jawaban tersebut menunjukkan tidak ada kesan memaksakan diri untuk mengklarifikasi. Dan Prabowo berhasil menjelaskannya dengan baik tanpa menyerang balik JK," ujarnya menanggapi debat capres yang disiarkan langsung oleh sejumlah stasiun televisi Senin malam, 9 Juni.

Iswandi justru menilai JK dapat menuai sentimen negatif atas materi pertanyaan HAM tersebut. Sebab, isu pelanggaran HAM oleh Prabowo ini sudah lama selesai. Tidak mungkin Prabowo menjadi Cawapres Megawati tahun 2009 yang saat ini justru mendukung JK dan Capres tahun 2014 jika urusan ini belum selesai. 

"Jadi dengan mudah publik dapat menilai, isu HAM diangkat kembali oleh JK sangat tendensius hanya untuk membunuh karakter Prabowo."

Bahkan, kata dia, bisa saja materi HAM ini menegaskan adanya titipan asing. "Dan jelas ini bukan sikap seorang negarawan," ujarnya.

Sementara sindiran soal isteri menurut Iswandi jelas itu ditujukan pada Prabowo. Walau bersifat menyindir, dalam komunikasi publik sebenarnya kurang etis karena menyangkut ruang privasi yang bersifat personal. 

"Disayangkan sindiran ini keluar dari mulut seorang capres dan cawapres," ujarnya.

Posisi Imbang

Menurut Iswandi secara umum sebenarnya posisi dua pasangan dalam debat tersebut masih berimbang. Pasangan Prabowo-Hatta mampu dengan baik mengartikulasikan visi misi mereka secara konseptual. Pasangan ini punya gaya yang baik menjadi pemimpin negara karena lebih banyak bicara ke depan. 

Sementara pasangan Jokowi-JK mampu meyakinkan apa yang sudah mereka lakukan sebelumnya, karena itu mereka banyak bicara bukti. Namun, akhirnya banyak terjebak bicara masa lalu. 

"Dalam posisi imbang begini, siapa yang melakukan kesalahan dialah yang kalah," katanya. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya