Kiai NU Kecewa Manuver Politik Ketua GP Ansor

Prabowo Kunjungi Ponpes Al Qodiri
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews -
ODGJ Ngamuk di Cengkareng Mau Tikam Kakanya Sendiri, Ternyata Kabur dari Dinsos
Rois Syuriah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Miftachul Akhyar, menilai pernyataan Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid, provokatif dan bisa memecah belah kalangan Nahdliyin.

PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok, Ahmad Syaikhu: Kinerjanya Bagus

Sebelumnya, Nusron mengatakan kiai sepuh pendukung Prabowo-Hatta adalah pelupa sejarah masa lalu. Hal ini dikatakan Nusron saat mengumpulkan kader GP Ansor se-Jawa Timur bertemu cawapres Jusuf Kalla di Gelora Pancasila Surabaya.
Kondisi Terkini Chandrika Chika di Tahanan, Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba


Kata Kiai Miftachul, pernyataan Nusron itu telah menyakiti hati kiai sepuh NU. "Mayoritas kiai sepuh kecewa dengan manuver politik Nusron itu. Kami sangat kaget dengan pernyataan Nusron, dan kami kecewa karena Nusron membuat statement yang urakan. Jangan memvonis kami seperti itu. NU tanpa kiai sepuh tidak ada apa-apanya," ujar Kiai Miftachul.


Kiai Miftah menjelaskan dukungan 99 kiai chos NU di Jawa Timur kepada Prabowo-Hatta tidak bisa dinafikan begitu saja.


"Para kiai sepuh sudah melakukan tabayyun dan istikharah memutuskan mendukung pasangan tersebut. Karena diyakini, Prabowo-Hatta bisa membawa bangsa Indonesia lebih baik," ujarnya.


Menurut dia, Prabowo adalah orang Nahdliyin tulen. Meski tidak pernah menjadi pengurus di struktur, sudah sejak lama mantan Pangkostrad dan Danjen Kopassus itu dekat dan mengamalkan ajaran NU.


"Prabowo warga NU, meski tidak menjadi pengurus, dan sejak lama dekat dan ikut membesarkan NU. Kalau kemudian orang yang duduk di struktur tidak mengetahui itu sangat naif," kata dia.


Sementara itu, pengasuh pondok Pesantren As-Saidiyah Jamsaren, Kediri, KH Anwar Iskandar atau Gus War menilai Nusron telah Suul Adzab atau tidak punya tata krama termasuk dalam berpolitik.


"Ini masalah keyakinan, dia tidak bisa menganggu kami. Seharusnya mereka menghormati pilihan kiai," tegasnya. 


Gus War mengatakan dukungan kepada Prabowo-Hatta sudah melalui ijtihad politik yang panjang. Kiai sepuh di Jatim sudah berembuk dan memikirkan manifestasi politik itu karena pasangan tersebut dinilai bisa membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia.


"Keyakinan kami sudah tidak bisa diubah lagi. Nusron mendukung Jokowi-JK, kami tidak pernah merecokinya. Jadi, hargai dan hormati pilihan para kiai sepuh di Jatim," tegas dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya