- sttik-ptik.ac.id
VIVAnews - Komisi Hukum (III) DPR akan melakukan pleno untuk menentukan apakah tetap melanjutkan kunjungan ke kediaman Komjen Budi Gunawan atau tidak. Sebab, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka.
Namun, Wakil Ketua Komisi III Al Muzammil Yusuf mengaku belum bisa memastikan apakah jadi atau tidak. Kepastiannya baru akan ditentukan dalam rapat pleno ini.
"Kami akan segera. Dengan meminta info KPK. Baiknya hari ini ketemu, tapi besok juga enggak apa-apa," jelas Muzammil, di gedung DPR, Jakarta, Selasa 13 Januari 2015.
Awalnya, rapat pleno Komisi III ini membahas materi untuk kunjungan ke kediaman Budi Gunawan.
Budi diajukan oleh Presiden Jokowi sebagai calon tunggal untuk menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Kepala Lembaga Pendidikan Polri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka dalam kasus rekening gendut karena dugaan adanya transaksi mencurigakan atau tidak wajar seorang pejabat negara.
Budi Gunawan disangka telah melanggar pasal 12 huruf a atau b, pasal 5 ayat 2, pasal 11 atau pasal 12 B UU 31 tahun 99 tentang tipikor juncto 55 ayat 1 ke 1 KUHP. Penyelidikan KPK telah dilakukan sejak Juli 2014 lalu.
Kapolri Akan Pensiun, Jokowi Diminta Cermat Pilih Pengganti
Diharapkan tak ramai tarik-menarik kepentingan politik.
