BW Tersangka, PAN Ungkit Sakit Hati Pilkada Kobar

Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo & Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy
Sumber :
  • Antara/ Ujang Zaelani

VIVA.co.id - Penangkapan Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Mabes Polri ternyata menyingkap luka lama Partai Amanat Nasional. PAN adalah mitra koalisi PDIP yang merasa dirugikan dengan saksi palsu Pemilukada Kotawaringin Barat (Kobar).

"Kami memang merasa kemenangan Sugianto-Eko (dari PDIP-PAN) dirampok dengan keputusan MK tersebut," kata Wakil Ketua Umum DPP PAN, Dradjad H Wibowo, Jakarta, Jumat 23 Januari 2015.

Akibat putusan Mahkamah Konstitusi pada 2010 terkait gugatan Pemilukada Kobar, pasangan Sugianto-Eko batal menjadi Bupati-Wakil Bupati.

"Pasangan ini menang dengan selisih sekitar 20 persen, tapi bisa begitu saja kalah di MK. Ternyata kemudian ditemukan adanya saksi palsu, dan sudah divonis PN Jakarta Pusat. Yang bersangkutan juga tidak banding," jelas Dradjad.

Yang divonis terkait saksi palsu itu adalah Ratna Mutiara. Memang, pihak penggugat, Ujang Iskandar yang kini menjabat Bupati Kobar, menghadirkan 68 saksi.

Salah satu saksi yakni Ratna Mutiara,  terbukti memberikan kesaksian palsu dan divonis 5 bulan penjara.

Terkait Ratna ini, Ujang sudah membantahnya. "Ibu Ratna itu saat menyampaikan itu tidak ada kaitannya dengan pemilukada, karena beliau menyampaikan bahwa si rival saya saat itu menjanjikan salah satu oknum kepala desa. Setelah dicek, keterangan Ibu Ratna tidak betul. Makanya langsung diperkarakan," kata Ujang di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 23 Januari 2015.

Namun dengan bukti vonis terhadap Ratna dan kini disangkakan lagi ke Bambang Widjojanto yang saat itu menjadi penasihat hukum Ujang Iskandar saat menggugat ke MK, menurut Dradjad MK harus kembali melihat kasus itu.

"Itu sebabnya setelah Akil Mochtar tertangkap KPK, saya pernah meminta agar BW (Bambang Widjojanto) memberikan penjelasan tentang kasus saksi palsu tersebut. Efek saksi palsu ini fatal. Kobar rusuh, bakar-bakaran," katanya.

Dradjad berharap, dengan penetapan tersangka Bambang dengan tuduhan saksi palsu, akan terungkap siapa dalang dari saksi palsu ini.

"Saya berharap MK bersedia menegakkan kebenaran dengan membuka kembali kasus Pilkada Kobar ini. Saya selalu menasihati Eko, Gusti Allah mboten sare (tidak tidur, red), becik kethithik olo kethoro. Mudah-mudahan kebenaran akan terungkap," katanya. (ren)

Baca juga:

'Bos Podomoro Beri Sanusi Uang Rp2 Miliar Sebagai Sahabat'
KPK menetapkan politikus Golkar Budi Supriyanto sebagai tersangka

Politikus Budi Supriyanto Didakwa Disuap Ratusan Ribu Dolar

Suap itu disebut untuk usulan program aspirasi DPR.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016