Effendi Simbolon Sebut Jokowi Presiden Prematur

Effendi Simbolon bersama Presiden Jokowi.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Politis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Effendi Simbolon, menilai Presiden Jokowi masih belum siap untuk menjadi Presiden. Sebab, banyak hal yang ia tangani sendiri.

Jokowi Minta Kemudahan Berusaha Naik, Ini Langkah BKPM

"Presidennya juga prematur," kata Effendi, saat menjadi pembicara dalam Diskusi Publik 'Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK' yang diadakan Paramadina Graduate School of Communication di Kampus Paramadina, Jalan Sudirman, Jakarta, Senin 26 Januari 2015.

"100 hari belum cukup beri assessment (penilaian). Saya tidak ingin cari kesalahan yang lama. Tetapi, berangkatnya pemerintahan ini terus terang antara nakhoda dengan kru tidak saling kenal. Bayangkan, kalau antarkru tidak saling kenal. Tetapi, sebuah keniscayaan. Ini harus kita terima."

Jokowi Ingin Kemudahan Berusaha RI Naik ke Peringkat 40

Menurut Effendi, orang-orang di sekeliling Jokowi dalam menjalankan pemerintahan banyak yang tidak kompeten, sehingga membawa pengaruh buruk.

"Yang atur anak kecil, yang diatur prematur, inkubator jadinya. Ketika Presiden selesaikan masalah KPK-Polisi yang dipanggil Wantimpres dong, ring dalam dong dimanfaatkan. Tetapi, ini malah dipanggil orang di luar sistem," katanya.

Namun demikian, kata Effendi, masih banyak waktu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang kasat mata di awal periode pemerintahannya ini. Dia memberikan kebebasan kepada Pemerintah Jokowi-JK untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

Dalam acara diskusi itu, Politisi Partai Golkar, Nurul Arifin, juga menilai banyak masalah di pemerintahan saat ini, sehingga membuat kinerjanya tak seperti yang diharapkan.

"Banyak intervensi, bukan hanya dari internal pak Jokowi. Tetapi, di kalangan KIH (Koalisi Indonesia Hebat) itu sendiri," ujar dia.

Sementara itu, Pengamat Politik Putut Widjanarko menilai Jokowi masih mencari pola komunikasi poltik dalam 100 hari pemerintahanya.

Putut menjelaskan, gaya komunikasi Jokowi sangat berbeda sebelum dan setelah menjadi Presiden.

"Jokowi saat menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, terlihat aktif. Hal itu, yang membuat dia bekerja," kata Putut. (asp)

Himpun Dana Kelapa Sawit, Pemerintah Libatkan Surveyor

Baca juga:

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Trikasih Lembong.

WTO Puji Reformasi Ekonomi Indonesia

"Banyak negara di seluruh dunia sekarang melihat Indonesia."

img_title
VIVA.co.id
13 April 2016