Pimpinan DPR Apresiasi Kunjungan Senat Pakistan

Setya Novanto, calon ketua umum Partai Golkar.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - DPR sangat mengapresiasi kunjungan Ketua Senat Pakistan ke Indonesia. Kunjungan ini memiliki arti penting bagi upaya peningkatan hubungan kedua negara.

Pimpinan DPR Nilai Sudah Cukup Bukti Jadikan Ahok Tersangka

Demikian ditegaskan Ketua DPR Setya Novanto saat menerima kunjungan Delegasi Senat Pakistan dipimpin Syed Nayyer Hussain Bokhari bersama empat anggotanya, di Gedung DPR, Senayan, Jumat 13 Februari 2015.

Ketua DPR yang didampingi Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Wakil Ketua BKSAP Teguh Juwarno serta Sekjen DPR Winantuningtyastiti dan pejabat lainnya menambahkan, khusus mengenai hubungan Indonesia-Pakistan, tidak perlu ragukan kedua negara sejak lama terjalin dengan baik.

Hal ini ditunjukkan dengan ditandatanganinya sejumlah perjanjian antara kedua negara, termasuk kerja sama pertahanan yang telah disahkan DPR dalam Rapat Paripurna tanggal 9 Februari lalu. “Hal tersebut merupakan pencapaian penting dalam kerja sama kedua negara di bidang pertahanan,” katanya.

Di bidang perdagangan juga tercatat suatu hal yang positif dari tahun 2009 hingga 2013 menunjukkan kenaikan rata-rata 25-36 persen. Kedua negara, menurut pimpinan DPR, juga saling memberikan bantuan kemanusiaan pada saat terjadi bencana. Selain itu, memiliki keprihatinan bersama terhadap isu Palestina.

Wakil Ketua Fadli Zon juga menyampaikan hal yang sama bahwa hubungan kedua negara memiliki arti penting menyusul persetujuan DPR meratifikasi perjanjian pertahanan dengan Pakistan awal pekan ini. Selain itu, DPR dan Senat Pakistan sepakat untuk menjalin kerja sama untuk membentuk Parlemen Asia yang akan dilakukan pertemuan berikutnya di Kamboja. Pada Agustus mendatang akan diselenggarakan pertemuan bidang ekonomi Asia.

Pimpinan DPR Koordinator Polkam ini mengakui rencana pembentukan Parlemen Asia diakui memang tidak mudah, terutama bagaimana struktur organisasinya, cara pengambilan keputusan, siapa yang mengelola kesekretariatan dan juga kontribusi masing-masing negara.

“Meski demikian, upaya ke arah itu ada. Kita sudah mulai ada pembicaraan dan bagaimana kontribusi masing-masing negara termasuk di mana markas besarnya. Belum lama ini sudah bicara dengan parlemen Rusia serta Tiongkok dan responsnya pada umumnya positif. Sudah ada 10 negara yang akan ikut mempersiapkan eksekutif komite ke arah pembentukan organisasi parlemen Asia,” tambah Fadli Zon. (www.dpr.go.id)

Anggota Komisi VII DPR RI Aryo Djojohadikusumo

Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina

Demi mencapai kedaulatan energi.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016