- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Jelang kongres Partai Amanat Nasional (PAN), nama Ketua Umum Hatta Rajasa semakin menguat untuk menduduki jabatan yang kedua kali. Kondisi ini ,dikatakan Ketua Fraksi PAN di DPR RI Tjatur Sapto Edy.
"Data yang masuk ke saya, mayoritas pengurus daerah yang mendukung pak Hatta," katanya di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 17 Februari 2015.
Ia menambahkan ada ke galauan para kader di daerah, terutama menghadapi Pilkada serentak, dibutuhkan figur yang tepat untuk memenangkan pertarungan tersebut.
"Pilkada serentak nanti membutuhkan tokoh nasional yang mengangkat figur figur di daerah, agar terpilih. Hampir tidak ada ruang manuver. Pak Hatta yang mempunyai kemampuan mengangkat figur daerah," katanya.
Menurutnya, selama ini Hatta Rajasa menjadi ketua umum, PAN mendapat banyak keuntungan. Sebab, Hatta mempunayai magnet yang kuat di daerah. Salah satu buktinya kemenangan Koalisi Merah Putih di banyak wilayah Sumatera.
"Itu bukti PAN besar. Kalau Pak Hatta nggak menang, PAN rugi," katanya.
Tjatur tidak mempermasalahkan pernyataan Amin Rais yang meminta Hatta tidak maju lagi dalam kongres kali ini. Menurutnya, Amin Rais merupakan sosok yang sangat demokratis. "Pak Amin pernah mengatakan, siapa saja boleh maju," katanya.
Dinilai imbang
Sementara itu, Pengamat politik dari Bangun Indonesia Agus Mahfudz Fauzi menilai peta kekuatan antara Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Hatta Rajasa (HR) dinilai imbang.
"Situasi itu hampir terjadi di seluruh provinsi. Dan, salah satu wilayah strategis untuk mendulang suara adalah Jawa Timur," kata Agus Mahfudz Fauzi.
Dia mengatakan, keduanya harus jeli melihat peluang. Jawa Timur memiliki 38 dewan pimpinan daerah. Jumlah itu terbanyak dibanding provinsi lain. Wajar jika keduanya mengincar suara dukungan dari Jawa Timur.
“Kongres yang menentukan kemenangan adalah suara DPD. Karena itu, Jatim sebagai provinsi yang memiliki jumlah DPD terbanyak menjadi sangat strategis bagi calon Ketua Umum PAN yang baru," katanya. (asp)
Silakan baca berita menarik lainnya:
Misteri Seribu Pintu Lawang Sewu