PAN Belum Cukup Kokoh Lakukan Perubahan

Partai Amanat Nasional
Sumber :
  • VIVAnews/Aji YK Putra (Palembang)

VIVA.co.id - Wakil Ketua Umum PAN, Dradjat Wibowo mengklaim Hatta Rajasa akan menang telak saat pemilihan ketua umum PAN periode 2015-2020 pada kongres ke-4 di Bali pada 28 Februari hingga 3 Maret 2015 mendatang.

Menurut Dradjat, hasil komunikasi langsung dengan pimpinan partai di daerah bahkan lebih tinggi dari hasil survei yang ada.

"Hasil headcount yang kami lakukan lebih tinggi dibandingkan hasil survei CSIS. Insya Allah Bang Hatta terpilih lagi dan menang telak," katanya saat dihubungi, Kamis 26 Februari 2016.

Secara terpisah pengamat LIPI, Siti Zuhro menilai selama ini PANĀ  yang lahir karena reformasi telah kehilangan jati diri sebagai partai yang mempunyai cita-cita dan semangat perubahan.

PAN sebagai partai reformis tidak cukup kokoh untuk melakukan perubahan terutama mengenai pemberantasan KKN. Menanggapi calon ketua umum PAN, Zulkifli Hasan dan Hatta Rajasa, dia menjelaskan kalau Zukifli adalah tokoh politik yang terbuka dan fleksibel. Sedangkan Hatta Rajasa harus bisa membuktikan terlebih dahulu apakah PAN menjadi bayang-bayang Demokrat atau tidak.

"Kedua sosok ini cukup baik tapi yang dibutuhkan PAN adalah yang bisa mengakomodir kepentingan rakyat bukan kepentingan pihak lain atau partai lain," katanya.

Ia mengingatkan dalam konggres di Bali, 28 Fabruari-2 Maret mendatang PAN jangan hanya sibuk dengan pemilik suara saja, PAN harus mengingat, apa yang terjadi di acara tersebut juga disaksikan masyarakat luas.

Konggres PAN kali ini harus bisa menjadi momentum bagi partai yang lahir di era reformasi ini, bisa kembali mengedepankan kepentingan masyarakat dibandingkan kepentingan elit politik sehingga perolehan suaranya bisa meningkat.

PAN Masih Lemah

Soetrisno Bachir Sebut Amien Rais Sebagai Imam Besar

Partai Amanat Nasional (PAN) merupakan partai lama yang juga menghadapi masalah yang sama dengan partai lain, yaitu tingkat kelembagaan partai yang masih lemah.

Dari hasil sensus CSIS dan Cyrus Network, untuk membedah lebih dalam tingkat kelembagaan infrasturkur PAN, diketahui bahwa lambatnya pembangunan kantor partai di daerah dalam lima tahun terakhir menjadi masalah yang pertama.

Kemudian profil ketua PAN di daerah yang memiliki latar belakang pengusaha akan menimbulkan permasalahan bagi proses demokrasi dan politik di daerah. Ini menjadi masalah tersendiri karena akan terjerumus kepentingan pribadi di daerah.

"Untuk Partai sebesar PAN sangat lemah dalam pembangunan infrastruktur seperti kantor partai di daerah, begitu juga dengan ketua partai di daerah yang lebih banyak dari kalangan pengusaha dibandingkan akademisi," ujar peneliti dari CSIS, Philips Vermonte, Kamis 26 Januari 2015.

Menurut Philips, PAN merupakan partai yang banyak diisi kader-kader muda. Partai ini sangat potensial memajukan pandangan politik yang lebih modern.

"Hasil sensus menyimpulkan hampir 80 persen kader PAN masih diisi kader-kader muda, sekitar umur 35 sampai 50 tahun," ujarnya.

Terkait dengan akan diselenggarakan Kongres PAN di Bali untuk memilih ketua umum PAN periods 2015-2020, Philips mengatakan bahwa ketatnya persaingan antara dua calon kuat yaitu Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan merupakan hal yang baik karena menandakan PAN masih berkomitmen memperkuat demokrasi internal partainya.

"Ini bagus karena akan menghindari diri dari politik aklamasi yang saat ini melanda partai politik lainnya," katanya.

Philips menambahkan, jika sukses menyelenggarakan kongres, PAN berhasil memberi contoh demokrasi yang sehat dan dapat menjadi model bagi partai yang modern.

Bayu Januar/ Jakarta.

Zulkifli Hasan Terpilih Ketua Umum PAN

Usai Kongres, Pendukung Zulkifli Hasan Terlantar di Bali?

Panitia lokal membenarkan pendukung Zulkifli minta biaya tiket pulang

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2015