Zulkifli Tawarkan Konsep Keleluasaan Pengurus Daerah

Ketua MPR, Zulkifli Hasan.
Sumber :
  • ANTARA/Vitalis Yogi Trisna
VIVA.co.id -
Calon Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, ingin mengembalikan PAN seperti di awal pendirianya bila terpilih nanti.


Selama 14 tahun terakhir, menurutnya, PAN sudah cukup dewasa untuk menjadi modern dan memberi keleluasan pada pengurus di daerah menyerap dan menjalankan roda politik sesuai aspirasi masyarakat.


"Setelah 14 tahun, reformasi PAN harus menjadi parpol (partai politik) dewasa dan modern sesuai amanat reformasi," katanya, di kawasan Nusa Dua, Bali, Jumat 27 Februari 2015.


Sebagai partai modern dan berangkat dari reformasi, PAN harus mencerminkan kedewasaan.


"Di mana salah satunya memberi keleluasaan pada pengurus di daerah dan menjalankan mandat dari masyarakat," katanya.


Sementara itu, pengamat politik, Ray Rangkuti, menilai PAN harus bisa mengembalikan platform mereka sebagai partai pengusung cita-cita reformasi yang telah hilang selama lima tahun ini.


“Kalau kami lihat ada yang hilang selama lima tahun belakangan di tubuh PAN yaitu semangat reformasi. Hal itu terlihat ketika PAN mendukung pemilihan kepala daerah ke tangan DPRD. Hal ini sangatlah bertentangan dengan semangat reformasi. Padahal, PAN sebagai Partai yang lahir karena reformasi justru mengalami kemunduran dalam lima tahun belakangan ini,” katanya.


Ray menjelaskan, program PAN untuk ikut serta memajukan bangsa. Oleh karena itu, visi calon ketua umum mendatang haruslah bisa mengakomodir dan menjawab semua tantangan bangsa.
PAN Minta Warga Surabaya Rela Lepas Risma ke DKI


Pesta Narkoba, Politikus PAN Ditangkap BNN
“Kalau kami liat dari dua sosok calon ketua umum yang akan maju, tentu Zulkifli Hasan sesuai dengan kebutuhan PAN ke depan dibandingkan Hatta Rajasa. Namun, tentunya Ketua MPR itu harus mulai tertib administrasi untuk membenahi PAN ke depan,” katanya.

PAN Jajaki Koalisi dengan PDIP di Pilkada Yogyakarta

Ia  mengingatkan, untuk bisa maju dan mendapatkan hati dari masyarakat, PAN haruslah lepas dari bayangan partai Demokrat.

Di samping itu, PAN juga harus bisa dan berani mengapresiasi kritikan yang membangun dari masyarakat.  

“PAN harus berani tampil di masyarakat dengan segala konsekuensinya. Kritikan sebagai partai pengekor harus dijawab dengan program yang pro rakyat, tidak hanya sekedar lips saja,” jelasnya.


Sementara itu, dukungan terhadap Zulkifli Hasan sebagai kandidat ketua umum PAN terus mengalir jelang pelaksanaan kongres partai berlambang matahari itu di Bali, 28 Februari-2 Maret mendatang.


Pemegang hak suara di kongres seperti ketua DPD (kabupaten/kota) dan ketua DPW (setingkat provinsi) pun beramai-ramai menyatakan dukungan mereka untuk pencalonan Zulkifli.


Sebelum berangkat ke Bali, mereka lebih dulu dikumpulkan di Yogyakarta untuk menjalani konsolidasi dan pemantapan.


Dukungan yang diberikan para DPW dan DPD ini tidak terlepas dari harapan mereka bahwa Zulkifli akan membawa regenerasi dan perubahan bagi PAN.

Zulkifli diyakini bisa melakukan itu dibanding Hatta Rajasa yang merupakan calon petahana.


Wakil Ketua DPW PAN DKI, Boy Ade menyatakan, partainya kini butuh regenerasi kepemimpinan untuk penyegaran seiring semakin beratnya tantangan ke depan.


Ade pun meyakini Zulkifli merupakan sosok tepat untuk memimpin PAN selama lima tahun ke depan. Menurut dia, Zulkifli yang mewakili kalangan muda akan mampu mendongkrak kinerja partai yang kini dipimpin Hatta Rajasa. (ren)


Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya