- Foe Peace/ Jakarta
VIVA.co.id - Kubu Partai Golkar versi Musyawarah Nasional Bali akhirnya resmi melaporkan dugaan pemalsuan dokumen partai yang dilakukan oleh kubu Golkar hasil Munas Ancol Jakarta. Sejumlah dokumen yang menjadi bukti pun dibawa serta untuk diserahkan ke Bareskrim Polri, pada Rabu 11 Maret 2015.
Dalam pernyataannya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, mengatakan laporan itu berkaitan dengan pemalsuan ratusan surat mandat oleh Partai Golkar versi Munas Ancol.
Pemalsuan itu dilakukan dalam beberapa bentuk, seperti pemalsuan tanda tangan dan pemalsuan kop surat serta stempel. "Jumlah pemalsuannya ada 133
buah. Ada pemalsuan tandatangan, pemalsuan kop surat, stempel dan 276 surat mandat palsu," ujar Idrus didampingi rombongan di Bareskrim Polri, Rabu 11 Maret 2015.
Hal yang paling mengejutkan, lanjut Idrus, terlihat di ratusan surat mandat palsu tersebut, ternyata banyak ditandatangani oleh calon legislatif dari partai non Golkar.
Bahkan terungkap, ada kader Golkar dari Kabupaten Sumenep yang telah meninggal sejak tahun 2012, ternyata juga ikut mendatangani mandat tersebut.
"Ada banyak mandat yang ditandatangani oleh caleg dari partai lain. (Misalnya) Di Riau oleh caleg partai Demokrat. Ada juga mandat dari Sumenep yang
ditandatangani oleh orang yang sudah meninggal di tahun 2012, namanya RB Ridwan," papar Idrus.
Menurut Idrus, direncakan juga setelah melaporkan dugaan pemalsuan dokumen partai tersebut, pihaknya akan mendatangi Kantor Kementrian Hukum dan HAM. Surat dari Menkumham dinilainya telah memanipulasi putusan partai.
"Kami akan mempertimbangkan surat Menkumham itu, sikap itu akan dibahas nanti dalam kajian tim hukum kami," kata Idrus.
Dari pantauan, rombongan yang tiba pada pukul 10.20 WIB ini terlihat hadir ke Bareskrim Polri dengan membawa lima unit bus besar Bluebird dan 15 kendaraan pribadi. (ren)
Ferry Simanungkalit/Jakarta
Baca juga:
Politikus Budi Supriyanto Didakwa Disuap Ratusan Ribu Dolar
Suap itu disebut untuk usulan program aspirasi DPR.
