- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB), mengumpulkan para ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai itu di rumahnya di Jakarta Pusat pada Senin malam, 16 Maret 2015. Pertemuan tertutup itu sebagai bagian dari konsolidasi atas dualisme kepemimpinan.
Menurut Sekretaris Jenderal Idrus Marham, pertemuan itu merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya di Hotel Sultan, Jakarta. Dia meyakini Partai Golkar kubu Munas Bali tetap solid meski Kementerian Hukum dan HAM secara sepihak mengakui kepengurusan hasil Munas di Jakarta dengan Ketua Umum Agung Laksono.
Sebelumnya ARB dan para petinggi Partai Golkar bersilaturahmi dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung. Pertemuan untuk mencari solusi atas kemelut yang menimpa partai berlambang beringin itu.
Hadir juga dalam pertemuan itu, antara lain, para Wakil Ketua Umum, Nurdin Halid, Fadel Muhammad, Sjarif Cicip Sutarjo, Theo L Sambuaga, MS Hidayat, serta Azis Syamsuddin. Dari jajaran Dewan Pertimbangan ada Sri Rejeki, Ibrahim Ambong serta Ibnu Badawi.
Menurut Nurdin Halid, permasalahan mengenai kubu Munas Bali yang dinyatakan tidak sah merupakan masalah besar. Sebab munas itu diselenggarakan sudah sesuai AD/ART partai dan Undang-Undang.
"Ini merupakan persoalan besar karena bukan hanya untuk sebuah jabatan, namun untuk sebuah pencerahan demokrasi. Untuk pelaksanaan secara konsisten dari seluruh norma-norma yang berlaku di Partai Golkar. Ini yang diobok-obok," kata Nurdin.
Selain itu, menurut Nurdin, secara kasat mata justru Munas Ancol yang penuh dengan pemalsuan. (ren)
Mira Febrina / Indra Galih
Baca juga:
(ren)
Politikus Budi Supriyanto Didakwa Disuap Ratusan Ribu Dolar
Suap itu disebut untuk usulan program aspirasi DPR.
