Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung, menilai bahwa keabsahan kepengurusan partai itu hasil Musyawarah Nasional (Munas) di Bali lebih kuat dibanding Munas di Ancol Jakarta. Munas di Bali dihadiri seratus persen peserta yang sah, sedangkan Munas di Ancol tidak.
Akbar, yang menghadiri Munas di Bali, mengaku sangat mengetahui bahwa Munas di Bali dihadiri para pimpinan Partai Golkar tingkat provinsi, kota/kabupaten se-Indonesia. Maka, keabsahan kepengurusan hasil Munas itu tak dapat diragukan.
“Sehingga saya berpendapat Munas Bali itu keabsahan itu saya yakini sah," kata Akbar kepada wartawan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Kamis, 9 April 2015.
Akbar mengaku prihatin perselisihan internal Partai Golkar berlarut-larut. Situasi itu tentu akan mengganggu persiapan Partai menghadapai pilkada yang digelar serentak pada Desember 2015.
Menurutnya, partai politik mendapatkan posisi politik melalui pilkada sehingga dapat meningkatkan perolehan suara dalam Pemilu tahun 2019.
Baca Juga :
Komisi V Apresiasi Gubernur Sulbar
Polisi telah menetapkan dua orang tersangka dari Munas versi Ancol atas dugaan pemalsuan dokumen. Dia menyerahkan proses hukum tersebut untuk ditangani Kepolisian. Jika terbukti bersalah, berarti Munas Ancol melanggar hukum.
"Harapan kita itu jadi masukan pada pengadilan untuk ambil keputusan terakhir berkaitan dengan keabsahan kedua Munas itu," katanya. (ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Polisi telah menetapkan dua orang tersangka dari Munas versi Ancol atas dugaan pemalsuan dokumen. Dia menyerahkan proses hukum tersebut untuk ditangani Kepolisian. Jika terbukti bersalah, berarti Munas Ancol melanggar hukum.