Kader PDIP Aceh Tagih Dana Subsidi Tiket Kongres di Bali

Kongres PDIP
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVA.co.id - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Husaini Setiawan, mempertanyakan dana subsidi tiket pemberangkatan ke Kongres PDIP di Bali beberapa waktu lalu. Menurut dia, dana itu telah dijanjikan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

PDIP Bahas Nama Budi Waseso untuk Pilkada Jakarta

“Provinsi Aceh ternyata ada dibantu tiket. Tapi kita tidak pernah tahu, tidak pernah dijelaskan kepada kami,” ujar Husaini, Kamis, 16 April 2015.

Menurut dia, saat kongres di Bali beberapa waktu lalu, Megawati sempat menyebutkan ada tiga provinsi yang disubsidi tiket kongres. Ketiga daerah itu adalah Aceh, Papua dan Papua Barat.

Putra Risma Tak Rela Ibunya Jadi Calon Gubernur Jakarta

Namun, hingga kini kabar kejelasan dana subsidi tersebut tak jelas dan transparan. "Seharusnya kalau ada yang begitu (tiket kongres), panggil DPC ajak duduk rapat dan dijelaskan secara terbuka soal bantuan dari ketua umum. Mungkin yang di atas (DPP) tidak tahu soal ini, mereka anggap aman-aman saja,” ujar mantan Caleg DPR RI asal Aceh ini.

Terpisah, Ketua DPD PDIP Provinsi Aceh, Karimun Usman menjelaskan, bantuan tiket dari partai itu merupakan subsidi dan terbatas. Menurut dia, soal subsidi tersebut tidak perlu dibahas dalam rapat bersama DPC, karena itu langsung tanggung jawab DPD. “Subsidi itu diberikan kepada kabupaten-kabupaten yang tidak ada anggota DPR (dari PDIP). Di Aceh itu ada 14 kabupaten, semua terima tiket,” kata Karimun.

Hasto Bantah Sering Komunikasi dengan Risma

Ia mengatakan, dana yang disubsidi partai itu sebesar Rp110 juta. Dana itu diberikan ke 14 DPC di kabupaten/kota yang tak memiliki anggota dewan. Satu kabupaten diikuti oleh tiga orang, ketua, sekretaris dan bendahara DPC PDIP.

Karimun menyesalkan pernyataan kadernya itu. Bahkan ia menyebutkan kader PDIP dari Lhokseumawe tersebut merupakan salah satu kader yang tidak mengikuti petunjuk. “Kader dari Lhokseumawe itu mbalelo. Bukan pendukung saya. Pada pleno cabang teken dukung saya, tapi di rapat pemilihan (Ketua DPD) mbalelo, tidak punya prinsip.”

(mus)

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya