SBY Diduga Salah Paham tentang Jokowi

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, saat bertemu akhir 2014 lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
VIVA.co.id
Demokrat Beberkan Alasan Pilih Koalisi Prabowo Ketimbang Jokowi
- Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diduga telah salah menerima informasi sehingga salah paham tentang sikap politik Presiden Joko Widodo.

DPP Demokrat Lolos Verifikasi Faktual KPU

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Malik Haramain, pernyataan SBY yang meminta Jokowi tak selalu menyalahkan pemerintahannya, dimungkinkan hanya karena kesalahpahaman. SBY bukan tipe figur yang spontan bereaksi ketika dikritik.
SBY Singgung Benny K Harman Sudah Tiga Kali Nyalon


"Pernyataan Pak SBY, mungkin perlu dicek kebenarannnya, bukan tipologi SBY yang seperti itu. Mungkin karena ada informasi yang salah masuk ke SBY. Mungkin ada orang dekat yang salah melakukan analisis soal penyataan Pak Jokowi," kata Malik kepada wartawan di kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 24 April 2015.


Malik mengingatkan publik bahwa Jokowi tak pernah mengkritik atau menyalahkan habis-habisan pemerintahan SBY. Kalau pun pernah, itu masih proporsional dan tak berlebihan.


Dalam beberapa kesempatan, kata Malik, Jokowi bahkan mendorong kebijakan strategis di masa pemerintahan SBY untuk dilanjutkan. Namun ia melihat ada beberapa program yang tidak dilanjutkan dan disampaikan Jokowi.


Menurut legislator Komisi II DPR itu, sesuatu yang wajar kalau ada perbedaan pandangan dan cara berkomunikasi. Itu pun bagian dari dinamika politik dan sosial.


"Selalu pergantian kepemimpinan itu terjadi komunikasi politik. Saya kira selama ini statement atau opini, pendapat Presiden Jokowi pada pemerintah masa lalu tidak luar biasa. Tidak selalu mengkritik pemerintahan sebelumnya di bawah kepemimpinan Pak SBY," katanya.


SBY menyinggung Jokowi saat berpidato dalam penutupan Rapat Pimpinan Nasional II Ikatan Muda Demokrat Indonesia di Jakarta, Jumat, 24 April 2015. SBY meminta Jokowi berkonsentrasi menjalankan pemerintahannya sekarang dan tak melulu menyalahkan pemerintahan sebelumnya.


"Fokus saja pada pekerjaan yang ada sekarang, jangan terlalu sering menyalahkan pemerintahan yang lalu, termasuk pemerintahan yang saya pimpin," kata SBY.


Menurut SBY, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, setiap hal baik yang dikerjakan pemimpin terdahulu, begitu juga selama sepuluh tahun pemerintahannya, harus dilanjutkan atau dilestarikan oleh pemerintah Jokowi. Kalau ada hal yang kurang baik, tentu wajib diperbaiki. “Begitulah hakikat kepemimpinan,” katanya.


SBY juga menjamin bahwa Partai Demokrat tak akan merongrong pemerintah Jokowi, sepanjang memang bekerja untuk kepentingan rakyat. Kalau ada yang kurang baik dalam pemerintahan sekarang, kewajiban semua pihak untuk mengoreksi atau mengkritik.


Dia menyebut bahwa dahulu selama kepemimpinannya ada kelompok atau unsur yang konsisten mengkritik atau merongrong pemerintahannya. “Kita tak perlu lakukan hal yang sama. Beri kesempatan kepada Jokowi. Dukunglah," ujar SBY.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya