Sumber :
- REUTERS/Roni Bintang
VIVA.co.id
- Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 18 Mei 2015. Mereka akan membahas beberapa hal seperti Pilkada, perlambatan ekonomi juga masalah pengungsi Rohingya yang saat ini ditampung di Aceh.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan bahwa DPR saat ini menyoroti soal kesigapan pemerintah dalam menangani manusia perahu. Sebab, pemerintah dianggap tidak berani memiliki aturan soal pencari suaka.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Nobel Perdamaian Suu Kyi Diserukan untuk Dicabut
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan bahwa DPR saat ini menyoroti soal kesigapan pemerintah dalam menangani manusia perahu. Sebab, pemerintah dianggap tidak berani memiliki aturan soal pencari suaka.
Baca Juga :
Suu Kyi: Saya Tak Tahu Bakal Diwawancara Muslim
"Itu sebabnya pencari suaka di Indonesia itu ditangkapnya di rumah, ditensi dan itu tidak ada tindaklanjut," kata Fahri.
Kekosongan hukum ini, kata dia, yang berbahaya bagi Indonesia, sebab pemerintah sudah banyak diprotes oleh negara lain.
"Seperti sekarang ini kita dapat dampak negatif dari pernyataan para pejabat yang bilang jangan biarkan mereka merapat. Padahal orang ini kan sudah puluhan, ratusan hari terkatung-katung di laut," kata dia.
Padahal, kata dia, atas dasar kemanusiaan seharusnya manusia perahu itu ditarik dulu ke daratan.
"Jangan karena tidak ada aturan dasar soal itu lalu kita tidak mau mengatasi krisis kemanusiaan ini," lanjutnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Itu sebabnya pencari suaka di Indonesia itu ditangkapnya di rumah, ditensi dan itu tidak ada tindaklanjut," kata Fahri.
