Ketua Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie

Kami Akan Memberi Kesegaran Politik

Grace Natalie Dirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Jurnalis dan mantan presenter, Grace Natalie bersama sejumlah koleganya mendirikan partai politik (Parpol). Partai Solidaritas Indonesia (PSI), demikian nama yang disematkan untuk partai yang rencananya akan dideklarasikan tahun depan ini. Grace memimpin langsung partai ini dengan menjabat sebagai ketua umum.

Usai Diusung Parpol, Posisi Tawar Ahok Melemah

Grace mengatakan, ia dan kawan-kawannya sesama anak muda sengaja mendirikan PSI, karena partai yang ada saat ini telah memiliki kultur sendiri. Menurut dia, hal ini membuat tokoh-tokoh muda yang berpotensi, sulit masuk dan berkontribusi dalam dunia politik.

Menurut Grace, PSI merupakan partai terbuka yang pluralis dan nasionalis. Partai ini akan menjadi wadah bagi anak-anak muda yang berwawasan luas dan kompeten dalam bidang politik dan pemerintahan. Selain itu, partai ini juga akan lebih ramah terhadap perempuan dan kelompok minoritas.

Dana untuk Parpol Saat ini Tak Mendesak, kata Mendagri

Meski masih baru, PSI yakin bisa lolos verifikasi. Tak hanya itu, Grace juga memasang target tinggi terkait perolehan suara dalam Pemilihan Umum yang akan datang. Beberapa waktu lalu, VIVA.co.id berkesempatan bertemu dan melakukan wawancara dengan wanita yang ramah dan murah senyum ini. Wawancara dilakukan di salah satu sudut pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat. Demikian petikan wawancaranya.

Apa yang membuat Anda tertarik mendirikan partai?

PPP Dukung Kenaikan Ambang Batas Parlemen

Saya merupakan wartawan yang sering bersinggungan dengan isu politik dan para politisi. Namun, pemahaman saya soal politik masih sebatas kulit. Setelah saya di Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pengetahuan saya tentang dunia politik semakin bertambah.

Maksudnya?

Misalnya soal ‘mahar’ dalam Pilkada. Dulu saya sering mendengar, kalau mau jadi calon gubernur atau calon bupati, biasanya ada mahar. Tapi saya benar-benar mengalaminya sendiri saat bekerja di SMRC.

Bisa dijelaskan?

Kami pernah mendampingi orang yang akan maju Pilkada. Orangnya bagus. Namun, saat akan minta dukungan partai agar bisa mendaftar, ia dimintai uang belasan miliar. Hal-hal seperti ini sering kita dengar, dan saat itu saya rasakan sendiri.

Apa yang Anda rasakan?

Rasanya sebel. Karena orang ini bagus, mau bekerja sungguh-sungguh. Karena cuma mau mendapatkan dukungan, dia dimintain duit sama partai. Jadi, nggak heran orang-orang yang bagus, profesional misalnya nggak mau meniti karir di politik. Malas masuk partai politik karena kayak gitu. Apalagi anak muda. Anak muda itu kalau lihat partai itu citranya korup, pokoknya bukan tempat yang kondusif bagi anak muda mau berkreasi.

Lalu?

Berawal dari kesebelan-kesebelan kecil itu, saya bersama beberapa kawan bersepakat mendirikan partai sendiri.

Kapan ide itu muncul?

Pemicunya Pilpres 2014. Kita lihat Jokowi bagus. Tapi PDIP seolah setengah hati untuk mendukungnya. Bahkan, meski secara formal PDIP mendukung Jokowi, tapi yang nongol dalam iklan di televisi adalah Puan Maharani dengan Indonesia Hebat-nya. Kondisi ini seolah menegaskan, bagi anak muda yang tidak punya ‘darah biru’ politik dan tidak punya modal besar akan sulit masuk.

Grace Natalie Dirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Bagaimana prosesnya sehingga memutuskan mendirikan partai?

Ini melalui diskusi yang panjang. Kita diskusi cukup lama dan prosesnya berbulan-bulan.

Anda berani terjun ke politik. Apakah ada 'darah biru' politik?

Nggak punya sama sekali. Saya profesional. Bahkan, saya nggak pernah membayangkan bakal berkecimpung di dunia politik. Pileg kemarin saya sempat ditawarin PDIP. Katanya mau dikasih Dapil Bali biar langsung dapat, itu juga nggak kepengen. Apalagi ngebayangin jadi ketua Parpol, sama sekali nggak.

Jadi apa yang mendasari Anda 'nekat' mendirikan partai?

Membuat perubahan yang sistemik, dalam arti bisa mempengaruhi regulasi. Kalau kita pengin Indonesia lebih bagus, regulasinya lebih bagus, punya wakil rakyat yang bagus, jalurnya saat ini hanya Parpol. Kalau konstitusi kita memungkinkan jalur lain, misalnya LSM, mungkin saya sama Toni (Sekjen PSI, Raja Juli Antoni) bikinnya LSM. Tapi karena jalur satu-satunya yang diakui oleh konstitusi hanya Parpol, ya ini jalur yang mesti kita tempuh.

Kan bisa masuk Parpol yang sudah ada?

Mungkin nggak mas? Mas lihat sendiri Parpol yang sudah ada, punya selera nggak untuk masuk ke dalam, nggak kan?

Kenapa?

Kulturnya sudah tidak memungkinkan. Coba PDIP, susah banget kalau tidak dapat restu dari 'Ibu'. Karir politik paling tinggi paling Sekjen. Kalau di Golkar tahu sendiri. Anak-anak muda di PDIP banyak juga yang resah dengan kondisi partai, mungkin dengan alasan masing-masing.

Jadi dengan kultur yang sangat kuat dalam partai untuk orang biar bisa didengar apalagi membuat perubahan, kayaknya mission impossible. Malah lebih possible kalau bikin partai baru. Start from fresh beginning dari awal. Rasanya lebih mudah melakukan ini dibanding mengubah yang sudah seperti itu.

Karena?

Kita bisa bikin peraturan baru. Kita bisa bikin manajemen yang baru. Gayanya baru semuanya. Aturannya kita set sendiri yang baru.

Orang-orangnya juga baru?

Iya. Pengurus maksimal umur 45 tahun. Selain itu, sebelumnya ia tidak berpartai.

Mengapa?

Ini untuk menjaga agar kultur lama yang mau kita hindari tidak dibawa ke sini. Kita mau memulai dengan yang baru.

Bagaimana dengan kader?

Kalau untuk kader sulit. Tapi minimal untuk orang-orang yang menjalankan partai sehari-hari harus yang baru. Sampai saat ini tingkat Kabupaten tetap komitmen, orang-orang baru itu pengurus, belum berpartai, muda-muda, kisaran umur 20-30 tahun dan 50 persen wanita.

Kenapa nama yang dipilih PSI?

Ini nggak ada hubungannya dengan PSI yang lama, meski singkatannya sama. Solidaritas mencerminkan semangat kita. Karena di situ ada DNA kita.

DNA?

Karena ini partai anak muda, makanya kita pake istilah DNA. DNA PSI itu kebaikan dan keberagaman. Keragaman artinya kita ingin PSI ini jadi rumah bagi orang yang tidak pernah mengasosiasikan dirinya dengan partai politik, seperti saya misalnya.

Anda didaulat sebagai ketua umum. Apa dasarnya?

Teman-teman memberi mandat saya sebagai ketua umum karena ada pesan yang ingin disampaikan. Seseorang seperti saya nggak punya pengalaman di partai politik, nonmuslim, berdarah Tionghoa, masih ijo banget secara umur dibandingkan politisi lain, perempuan lagi.

Apa pesannya?

Banyak orang yang ingin berkontribusi untuk bangsa ini. Tapi lingkungan nggak kondusif karena unsur minoritas. Karena itu, PSI ingin menjadi partai yang bisa menjadi rumah bagi siapa saja. Itu pesan yang ingin kami sampaikan. Dengan kebaikan dan keragaman ini kami ingin merangkul orang-orang yang memiliki semangat untuk berkontribusi. Ingin do something tanpa melihat etnisnya, agamanya, dari pulau mana, dan sebagainya.

Apa ideologi PSI?

Kita nggak mau mengambil istilah ideologi. Kita pakai istilah DNA. PSI itu kebaikan dan keragaman. Keragaman itu pluralis, nasionalis juga.

Banyak politisi yang mendirikan partai dan gagal. Anda tak takut bernasib sama?

Makanya kita mulai dengan orang-orang baru. Pengalaman kita rekrut teman-teman di daerah itu beda banget ketika saya ketemu dengan politisi yang lebih senior atau yang jam terbangnya lebih tinggi. Ini yang membuat kita optimis.

Kenapa?

Karena teman-teman ini ibarat selembar kertas putih yang belum bernoda. Kita masih jaga, tentu kita nggak bisa menjamin ujungnya akan seperti apa, karena hati orang siapa yang tahu. Tapi paling tidak kita mulai dengan bahan baku yang bagus. Saat diminta bekerja untuk partai, mereka tak pernah hitung-hitungan apalagi minta bayaran. Itu yang membuat kami optimistis, kita punya kultur baru.

Bagaimana cara Anda merawat idealisme anak-anak muda ini?

Kita mungkin akan operasikan PSI mirip perusahaan, profesional. Perusahaan itu bagus, punya kultur yang bagus, kita lagi mikir set up kultur yang bagus dari awal.

Siapa basis massa PSI?

Generasi muda, pemilih pemula, atau pemilih kategori muda.

Kenapa membidik anak muda?

Kami percaya anak muda punya kekuatan, punya potensi untuk mempengaruhi lingkungannya dan mereka bisa melakukan sesuatu yang berdampak ke lingkungannya. Dan lebih mudah, membuka diri pada hal-hal baru.

Apa program yang akan dilakukan untuk menggaet pemilih?

Program kami nanti tidak harus mahal dan besar. Yang penting bisa menggugah inspirasi orang. Misalnya soal BPJS. Orang banyak yang nggak ngerti soal BPJS, bisa berobat gratis, tapi orang untuk bisa daftar itu daftar kemana, dokumen apa, proses gimana, itu banyak yang nggak ngerti. Kader PSI, bisa melakukan itu. Misalnya di kantor-kantor kita bikin pusat informasi atau mendatangi orang-orang untuk membantu mereka. Kami percaya PSI bisa menggugah inspirasi orang menjadi sebuah gerakan, punyak dampak besar. Program-program kami harus berdampak ke masyarakat. Kami nggak mau jual janji pas pemilihan.

Masing-masing Parpol sudah punya basis massa. Apa basis massa yang dibidik PSI?

Menurut kami selama golput masih tinggi, partai baru masih relevan. Jadi, silahkan saja kalau menyasar pasar yang sama. Pemilu pemenangnya berubah-ubah. Mungkin hanya massa PDIP dan PKS yang loyal. Tapi yang lain nggak. 

Bagaimana persiapannya?

Sekarang provinsi sudah beres semua. Kabupaten juga sudah. Tinggal memaksimalkan kecamatan.

Grace Natalie Dirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Kapan akan dideklarasikan?

Deklarasi tahun 2016.

Bagaimana dengan pendanaan?

Memang betul, bikin Parpol pasti butuh dana. Kami menyiasatinya dengan cara mengefesienkan pengeluaran. Contoh, DPP cuma sembilan orang, ramping kerjanya, efektif, dana tidak banyak. Kantor belum punya numpang gratis. Rapat banyak via WhatsApp, gratis.

Apa yang membedakan PSI dengan partai lain?

Partai lain sudah punya tokoh, PSI nggak punya.

Selain itu?

Calon yang akan diusung sebagai presiden atau jabatan publik lain tidak harus ketua umum. Kami membuka seluas-luasnya kepada tokoh lain. Kalau Jokowi bagus sampai selesai dan PDIP tidak mau dukung lagi, sementara Jokowi butuh kendaraan politik, saat itulah PSI menjadi relevan, 'tiket' kita untuk Jokowi. Kalau Ahok bagus sementara dia ga punya partai, kita kasih 'tiket'nya. Itu bedanya kami dengan yang lain.

Apa yang akan ‘dijual’ PSI?

Kemudahan, kebaruan. Kita nggak punya beban politik, kita membuka diri dan nggak punya keinginan 'berebut tiket'.

Apa target PSI?

Kita ingin Indonesia jadi lebih baik. DPR dan DPRD harus lebih baik. Untuk itu kita nggak akan pakai mahar. Orang mau melayani masyarakat kok dimintai duit. Kalau ada yang minta, kontak nomor saya dan Toni. Langsung kita pecat yang minta mahar.

Berapa target perolehan suara dalam Pemilu nanti?

Minimal seperti yang diraih Partai NasDem kemarin, dua digit.

Sejauh ini apa kendala yang dihadapi?

Mungkin bukan kendala tapi tantangan. Sejauh ini progres kami masih bagus, on the track bahkan kecepatan kerja dari teman-teman di daerah itu, lebih baik dari ekspektasi kami. Sejauh ini tantangannya bikin Parpol butuh dana.

Bagaimana tanggapan publik terhadap PSI?

Responnya ada yang meremehkan, meragukan. Tapi ada yang ngasih semangat. Banyak positifnya daripada negatifnya. Selama masih ada orang yang membicarakan berarti orang-orang ini penasaran dan pengin tahun PSI, bagus itu. Daripada mati dan hidup, nggak ada yang ngomongin, itu kan lebih gawat lagi.

Apa harapan Anda dengan PSI?

Kita bisa memberikan kesegaran di dunia politik. Kami menyajikan yang benar-benar baru. Orang mau berpolitik nggak keluar modal dulu. Dan doa kami, semoga apa yang PSI lakukan, ditiru Parpol lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya