Kubu Romy Sambut Baik JK Jadi Mediator Islah PPP

Ketum PPP, Muhammad Romahurmuziy.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Pameran Mobil Terbesar Asia Tenggara GIIAS 2016 Resmi Dibuka
- Partai Persatuan Perbangunan (PPP) kubu Romahurmuziy atau sering disapa Romy menyambut baik kesedian Wakil Presiden Jusuf Kalla menengahi konflik partai berlambang Ka'bah.
Islah
Wapres Kalla Resmikan Pembukaan GIIAS 2016
diperlukan agar partai ini bisa mengikuti Pilkada.

Wapres: Elektrifikasi RI Terendah di ASEAN
"Kami menyambut baik. Kalau ada orang mau mengislahkan kami sambut dengan tangan terbuka," kata Wakil Sekjen PPP kubu Romy, Arsul Sani, di gedung DPR RI, Jakarta, Senin 1 Juni 2015.

Asrul menambahkan pihaknya sejak awal sudah membuka ruang islah. Dimana islah yang ditawarkan berpatokan pada AD/ART partai. 

Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla bersedia mendamaikan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz, dengan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Hamonangan Laoly.

"Bisa, Insya Allah," kata Kalla di Jakarta, Senin, 1 Juni 2015. Dia mengatakan itu menjawab pertanyaan wartawan seputar permintaan Djan Faridz kepadanya untuk memediasi kepengurusan ganda PPP.

Permintaan Djan itu disampaikan karena dia ingin agar PPP mendapat perlakuan yang sama dengan Golkar. Kalla dianggap berhasil menyatukan Golkar yang terpecah.

"Soal pilkada, itu saya sangat mengharapkan Pak JK (Jusuf Kalla) tidak hanya turun di Golkar. Saya sangat mengharapkan uluran tangan beliau untuk mengislahkan saya dengan Menhkumham," kata Djan kepada wartawan di KPK.

Djan meminta didamaikan dengan Menkumham karena sebagai Ketua Umum PPP hasil Muktamar di Jakarta, dia hanya bermasalah dengan Menteri Yasonna bukan dengan Ketua Umum PPP hasil Muktamar di Surabaya, Romahurmuziy atau Romy.

Djan juga berharap setelah islah, Menteri Yasonna mencabut banding menyusul kekalahan Pemerintah di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya