Calon Muda Dinilai layak Dampingi Risma

Wali Kota Risma Ganti Bahan Bakar Mobil Dinas Pemkot dari BBM ke Gas
Sumber :
  • Mohammad Zumrotul Abidin/Surabaya
VIVA.co.id
Hasto Bantah Sering Komunikasi dengan Risma
- Pengurus cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Surabaya mulai melakukan riset dan survei calon pemimpin muda yang layak mendampingi Walikota Surabaya Tri Rismaharini dalam pemilu umum kepala daerah (Pemilukada) 2015. Sosok pemimpin muda ini dinilai akan mampu melengkapi kepemimpinan Risma lima tahun kedepan.

Koalisi Kekeluargaan Masih Belum Bersifat Final, kata PDIP

"Riset ini masih berjalan, mungkin dalam waktu dekat selesai," ujar ketua Pengurus Cabang ISNU Surabaya Rudi Akhwadi, Minggu 14 Juni 2015.
PDIP Masih Cari Momentum Baik untuk Umumkan Cagub DKI


Menurutnya, Surabaya membutuhkan sosok pemimpin muda yang memiliki komunikasi politik dan akses hingga ke pemerintah pusat.  Ini dibutuhkan karena Kota Surabaya merupakan kota kedua setelah Jakarta.

Dari Survei, banyak nama-nama kader ISNU bermunculan. Diantaranya, nama Ahmad Nawardi yang saat ini menjadi anggota DPD RI.


"Ini juga salah satu kader muda  ISNU yang memiliki kemampuan komunikasi politik bagus. Karena itu akan masuk dalam riset kami," ungkap Rudi.


Dari pandangan ISNU, Tri Rismaharini masih layak memimpin kota metropolis itu. Buktinya, sejumlah pembangunan dan perbaikan fasilitas dilakukan Risma dengan baik.


"Lihat saja banyak taman dan fasilitas umum yang dibangun Risma dapat dimanfaatkan masyarakat. Tidak hanya itu, penutupan lokalisasi Dolly juga dilakukan dengan mulus," terangnya.


Namun menurut Rudi, ada beberapa kekurangan dari Risma. Di antaranya soal sikap tanpa kompromi yang terkesan otoriter.  "Ini yang perlu ditutupi oleh pendampingnya nanti. Karena itu butuh anak muda yang komunikasinya bagus dan supel," kata rudi.


Kenapa harus anak muda, Rudi menjelaskan, Surabaya memiliki banyak fasilitas umum untuk kreatifitas anak muda. Ini yang nantinya menjadi perhatian pemerintah kota, jangan sampai disalahgunakan.


ISNU Jawa Timur memberikan dukungan pencalonan kader muda sepanjang untuk kebaikan Surabaya. "Kami akan ikut apa kata ISNU Surabaya,  Karena mereka yang lebih paham wilayahnya," ujar sekjen ISNU Jawa Timur M Dawud, yang dihubungi terpisah.


Sementara itu, pengamat politik, Haryadi mengatakan, semua lembaga organisasi masyarakat bisa melakukan Survei sesuai dengan ekpektasinya. Hanya ia mempertanyakan apakah hasil survei dengan metodologi yang digunakan bisa juga sesuai dengan ekspektasi masyarakat.


Soal Risma, untuk maju sendiri tanpa PDIP, dosen Universitas Airlangga itu memprediksi  peluang Risma untuk bisa menang tetap besar. Namun, Risma juga memiliki peluang untuk kalah.


"Bu Risma bisa melalui jalur independen, ataupun partai lain ia masih bisa menang. Meski ada kemungkinan kalah dan relatif tipis," ujarnya.


Ini berbeda kala ia maju bersama dengan PDIP, kemungkinan Risma menang masih tetap di atas kertas. "Tapi semua masih bisa berubah dalam dua bulan mendatang," tandasnya.


Untuk diketahui, dalam pemilukada Surabaya 9 Desember nanti, muncul sejumlah nama, di antaranya Dhimam Abror, Alim Basa Tualeka, Sukoto, Risma, Ahmad Nawardi, dan Samsul Arifin serta Mahmud.







Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya