Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id
- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menanggapi santai isu reshufle kabinet. Baginya yang terpenting adalah tetap fokus bekerja seperti biasa karena reshufle adalah hak penuh Presiden selaku Kepala Negara.
"Itu murni prerogatif beliau (Presiden), beliau yang menentukan apakah pembantunya layak diteruskan atau tidak, dan kita sebagai pembantu ya
siap melaksanakan tugas, yang penting kita terus jalan bekerja dan bekerja," ujar Imam Nahrawi saat ditemui di kantor DPP PKB dalam acara "Sholawat dan Tahlil Untuk Bangsa", Selasa 23 Juni 2015.
"Itu murni prerogatif beliau (Presiden), beliau yang menentukan apakah pembantunya layak diteruskan atau tidak, dan kita sebagai pembantu ya
siap melaksanakan tugas, yang penting kita terus jalan bekerja dan bekerja," ujar Imam Nahrawi saat ditemui di kantor DPP PKB dalam acara "Sholawat dan Tahlil Untuk Bangsa", Selasa 23 Juni 2015.
Berbeda dengan Menpora, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menanggapi bahwa reshufle belum perlu untuk dilakukan oleh Presiden Jokowi.
"Pokoknya kita minta jangan ada reshufle dulu," ujar Muhaimin.
Saat dikonfirmasi seputar apakah bersedia jika mendapatkan jatah di Kabinet Jokowi, dia menjawab kalau dirinya lebih tertarik menjadi Ketua Umum PKB.
"Kalau saya sejak dulu kan lebih milih jadi Ketua Umum, enggak boleh merangkap," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Berbeda dengan Menpora, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menanggapi bahwa reshufle belum perlu untuk dilakukan oleh Presiden Jokowi.