PDIP Bikin Sekolah Calon Kepala Daerah

PDIP menjaring calon Gubernur DKI Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ade Alfath
VIVA.co.id
- Jelang Pilkada serentak yang dimulai Desember 2015 ini, sejumlah parpol sudah mempersiapkan dirinya. Berbagai cara dilakukan, untuk menjaring dan memilih calon kepala daerah yang diharap mampu bekerja lebih baik untuk rakyat.


Salah satu persiapan dilakukan oleh PDI Perjuangan. Partai utama pemenang Pemilu 2014 ini membentuk sekolah calon kepala daerah.


"Sekolah Partai Calon Kepala Daerah angkatan Pertama ini akan diikuti 137 peserta, yaitu para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang sudah mendapat rekomendasi dari DPP Partai. Peserta berasal dari 25 provinsi dan 99 kabupaten/kota," ujar Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu 27 Juni 2015.


Dijadwalkan, sekolah calon kepala daerah ini akan dibuka pada Minggu 28 Juni 2015 pada pukul 10.00 WIB di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung Jakarta Selatan. Rencananya, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan membuka.


Hasto mengatakan partainya ingin membangun komitmen kerakyatan sehingga pemerintah daerah menjadi agen perubahan untuk mewujudkan pemerintahan yang menyelesaikan masalah pokok rakyat.


Mirip sekolah pada umumnya, sekolah calon kepala daerah dibentuk berbasis kurikukum. Tujuannya membangun tradisi pemerintahan yang membumikan Pancasila agar Indonesia semakin berdaulat, berdikari dan berkepribadian. 


"Kurikulum sudah disusun, mencakup aspek pemerintahan pro rakyat yang menyelesaikan masalah rakyat dengan cara gotong royong, politik legislasi dan anggaran, strategi membangun pemerintahan yang efektif, pemerintahan yang bebas dari korupsi, dan hal-hal berkaitan dengan strategi pemenangan pemilu," kata Hasto.


Mematahkan Peluang Tanpa Tanding Ahok
Ia melanjutkan, partainya akan membuat Sekolah Partai ini sebagai integral partai dan menjadi paten. Rencananya, Yogyakarta akan dijadikan kantor pusatnya.

Ke Manado, Megawati Kunjungi Gereja

"Sekolah Calon Kepala Daerah merupakan pilar yang penting untuk mewujudkan wajah politik yang  membangun peradaban, politik yang berpihak pada rakyat Marhaen, dan politik yang mewujudkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945," ujar Hasto.
Beda Ahok dengan Risma soal Gusur Menggusur

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

PDIP Bahas Nama Budi Waseso untuk Pilkada Jakarta

Sekretaris Jenderal mengelak menjawab soal nama Risma.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016