Saat Megawati 'Mengamuk' Kalahkan Bibit Waluyo

Pembukaan Kongres PDI Perjuangan di Bali
Sumber :
  • Antara/Andika Wahyu

VIVA.co.id - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menegaskan tidak akan mengusung lagi kadernya yang tidak melaksanakan amanat trisakti. Itu dikatakan Megawati saat membuka Sekolah Partai Calon Kepala Daerah, di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung Jakarta Selatan, Minggu, 28 Juni 2015.

"Kalau saya sudah memutuskan, saya mati-matian betul untuk jadikan orang itu. Tapi begitu saya lihat bahwa dikemudian hari orang itu lagi bukan menjalankan idiologi partai, maka dua kali saya coret," ujar Megawati.

Sindiran itu mengisyaratkan, Megawati tidak ingin kader yang diusungnya menjadi pemimpin baik di tingkat daerah hingga pusat, tidak melaksanakan idiologi Pancasila.

"Apa yang dilakukan yaitu menjalankan Trisaksi. Itu sebetulnya pembumian daripada Pancasila. Karena banyak orang berpikir (Pancasila) tidak bisa membumi. Padahal pembumiannya (Pancasila) Trisakti," kata Megawati.

Putra Risma Tak Rela Ibunya Jadi Calon Gubernur Jakarta

Megawati mengaku, sudah ada yang hendak maju lagi menjadi kepada daerah untuk kedua kalinya, namun langsung dicoret karena dianggap melenceng.

"Ya betul karena saya penanggungjawab partai, bukan penanggungjawab orang per orang. Keseluruhannya merupakan kekuatan yang dinamakan keluarga besar PDIP. Makanya banyak yang mau kedua kali, ya sudahlah, apa boleh buat, enggak (diloloskan)," jelas Megawati.

Dia mencontohkan, kasus Pilkada Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Calon petahana (incumbent) saat itu adalah Gubernur Bibit Waluyo. Namun, untuk maju kedua kalinya, Megawati tidak memberi rekomendasi.

"Padahal Pak Bibit pada periode pertama kita yang dukung. Tapi, karena rekam jejaknya kita lihat, jadi kami tidak merekomendasikan beliau kembali," kata Megawati.

Akibat itu juga, dia mengaku sempat pusing. Karena, yang dilawan adalah incumbent yang sudah tahu cara untuk menang maupun mengalahkan PDI Perjuangan. "Aduh pusing juga saya karena ini basis kita," katanya.

Akhirnya setelah dilihat-lihat, maka Megawati memutuskan Ganjar Pranowo untuk bersaing. Awalnya PDIP juga dipusingkan karena elektabilitas Ganjar belum bisa mengalahkan incumbent.

"Saya bilang kamu jangan mikir apa-apa. Maju terus, maju terus dan bilang menang menang menang menang. Kita bergerak seluruh di Jawa Tengah, saya gerakkan, saya ngamuk," kata Megawati. (ren)

Hasto Bantah Sering Komunikasi dengan Risma
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

PDIP Bahas Nama Budi Waseso untuk Pilkada Jakarta

Sekretaris Jenderal mengelak menjawab soal nama Risma.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016