Pengamat: Sekolah Partai, Terobosan PDIP yang Menjanjikan

Ilustrasi Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA.co.id - Menjelang pemilihan kepala daerah serentak (pilkada serentak) pada Desember 2015, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuat sebuah langkah terobosan, dengan membuka sekolah partai calon kepala daerah. Langkah tersebut dinilai bisa menjadi role model pendidikan politik dan kaderisasi partai.

"Sebagai partai politik besar dan modern sekaligus partai pemenang pemilu, tampaknya PDIP mulai menerapkan prinsip-prinsip partai politik modern," kata Dosen FISIP Universitas Jenderal Ahmad Yani, Bandung, Iman Soleh, Senin, 29 Juni 2015.

Menurut Iman, beberapa prinsip dan fungsi partai politik modern adalah sebagai alat rekrutmen politik, komunikasi politik, dan pendidikan politik.

"Sekolah partai politik PDIP tampaknya diadakan untuk menunjukkan kepada kader, konstituen, dan bahkan kepada publik bahwa PDIP bersungguh-sungguh menerapkan prinsip serta fungsi sebagai partai politik modern," ujarnya.

Sebagai partai kader yang memenangi pemilu, PDIP dinilainya ingin memanfaatkan momentum pilkada serentak sebagai langkah konsolidasi, kaderisasi, dan doktrinasi kepada kader-kadernya terutama para calon kepala daerah yang akan bersaing pada Desember nanti.

Menurut Iman, ada beberapa nilai positif yang bisa dimunculkan ketika PDIP menggulirkan sekolah partai politik. Pertama, sekolah partai politik adalah langkah terobosan ketika bentuk kaderisasi hanya terpaku pada kegiatan temu kader yang hanya diisi oleh orasi-orasi politik yang tidak terarah.

Ahok Tak Sudi Disebut Petugas Partai

Sekolah partai politik sekaligus menjadi role model bagi PDIP khususnya, dan parpol pada umumnya dalam hal kaderisasi yang sistemik dan terukur.

"Selain itu, sekolah partai sebagai wadah pendidikan politik yang doktriner," ujarnya.

Sekolah partai politik bagi calon kepala daerah adalah bentuk pernyataan yang tegas bahwa PDIP bukan hanya partai politik yang bersifat pragmatis. Dengan Sekolah partai, dia menilai, PDIP ingin menegaskan bahwa calon-calon kepala daerah dengan basis partai berlambang kepala banteng itu adalah calon-calon kepala daerah yang memahami politik.

"Baik dalam tataran teoritis maupun praktis, yang berujung pada munculnya calon-calon yang militan dalam memenangi pilkada," ujarnya.

Bagi alumnus sekolah partai politik, yang juga menjadi calon kepala daerah, program ini membentuk basis pemikiran ideologis dan basis ideologis yang tegas, dalam hal ini nasionalisme kerakyatan.

Para calon kepala daerah setelah menyelesaikan program ini, kata dia, tak bisa lagi berpikir pragmatis bahwa partai politik dalam hal ini PDIP, hanyalah kendaraan politik yang memerlukan ongkos politik untuk sampai pada kemenangan.

"Para calon kepala daerah justru diharapkan berpikir bahwa partai adalah alat perjuangan bukan hanya pada saat pilkada, tetapi juga pada saat terpilih dan menjabat bahwa asas nasionalisme kerakyatan adalah landasan perjuangannya," katanya.

KPUD DKI Akui Syarat Jalur Independen Sulit
Hasto Datangi KPK

PDIP Masih Cari Momentum Baik untuk Umumkan Cagub DKI

Alasannya, saat ini masih sibuk bicarakan cagub daerah lain.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016