Sumber :
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id -
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tandjung, mengakui bahwa Luhut Binsar Panjaitan masih merupakan kader partai pohon beringin itu. Namun, Akbar menegaskan bahwa terpilihnya Luhut sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan bukan atas nama partai.
"Kapasitas dia dengan Pak Jokowi secara pribadi," kata Akbar saat berbincang dengan VIVA.co.id, Kamis, 13 Agustus 2015.
Baca Juga :
Reshuffle Tak Pengaruhi Aturan TKDN
"Kapasitas dia dengan Pak Jokowi secara pribadi," kata Akbar saat berbincang dengan VIVA.co.id, Kamis, 13 Agustus 2015.
Akbar menuturkan, Luhut adalah seseorang yang memiliki hubungan baik dengan Partai Golkar. Terakhir dia bahkan menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Selain itu, Luhut juga punya hubungan dan komunikasi yang baik dengan Jokowi.
"Pada waktu dia diangkat jadi Kepala Staf Kepresidenan, itu karena kapasitas pribadinya," lanjut Akbar.
Mantan Ketua DPR itu tak heran Luhut bisa dipercaya menjabat sebagai Menkopolhukam. Sebab, pada penyusunan awal kabinet Jokowi, pria asal Sumatera Utara itu disebut sebagai calon Menkopolhukam, meskipun yang terpilih akhirnya Tedjo Edhy Purdijatno dari Partai Nasdem.
"Saya melihat lebih sebagai orang yang memiliki kedekatan dengan Pak Jokowi," tutur Akbar.
Meski demikian, Akbar berpendapat bahwa keputusan Jokowi menunjuk Luhut itu sudah tepat. Sebab, Luhut adalah sosok yang memiliki karier panjang di dunia militer dan juga politik, sehingga ahli dalam membangun komunikasi dengan berbagai kalangan. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Akbar menuturkan, Luhut adalah seseorang yang memiliki hubungan baik dengan Partai Golkar. Terakhir dia bahkan menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Selain itu, Luhut juga punya hubungan dan komunikasi yang baik dengan Jokowi.