- tvOne
VIVA.co.id - Tindakan Menteri Koordinator Maritim, Rizal Ramli dinilai bertentangan harapan Presiden Joko Widodo. Di mana, tindakan Rizal yang menantang Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk berdebat soal proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt sangat kontraproduktif dengan keinginan Jokowi.
Saat memberikan pidato kenegaraan 14 Agustus 2015 di Gedung DPR lalu, Jokowi menggaris bawahi perlunya kekompakan dalam mewujudkan visi pembangunan lima tahun ke depan.
"Ini jadi aneh, sekaligus lucu. Presiden pidato A, orang-orang terdekat presiden bertindak B," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Hery Gunawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 20 Agustus 2015.
Seharusnya, kata dia, lingkaran Istana justru memberikan contoh bagi lembaga lain untuk mewujudkan harapan Jokowi. "Kalau terus-terusan seperti itu, kapan kerjanya? Leadership (kepemimpinan) Presiden akan terus diragukan dan dipertanyakan," kata dia.
Hery mengatakan, proyek pembangkit listrik ini memang harus diperdebatkan jika ada kekeliruan. Namun, yang berdebat bukan antara menteri dan wapresnya. Namun, antara pemerintah dan publik yang kritis, agar publik tahu persis akar masalahnya.
"Debat publik itu akan memberi pencerahan-pencerahan kepada rakyat, sejauh mana kelayakan program 35 ribu MW. Plus dan minus nya," kata Hery.
Politisi partai Gerindra ini menjelaskan isu listrik nasional ini adalah isu yang penting, karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Publik berhak tahu sejauh mana program pembangunan listrik 35 ribu MW itu bisa berhasil.
"Memang program ini termasuk di dalamnya adalah proram 35 ribu MW. Harus jelas sumber-sumber pendanaannya bagaimana, siapa-siapa operatornya, dan bagaimana dampaknya terhadap perekomomian nasional dan lain lain," katanya. (asp)
Komunitas Ahmad Dhani Dukung Rizal Ramli-Sandiaga Uno
Rizal Ramli dinilai sebagai figur pemberani.
